Ini Cara Agar Tulisan Anda Diterbitkan di Rubrik Opini Tribun Timur: Lakukan 10 Langkah Berikut
Ini Cara Agar Tulisan Anda Diterbitkan di Rubrik Opini Tribun Timur: Lakukan 10 Langkah Berikut
3. tulisan yang dikirimkan harus hanya untuk satu media yakni Tribun Timur.
4. tulisan tidak membenturkan perbedaan agama, suku, ras atau mashab.
5. Isi tulisan juga tidak bermaksud menghina pribadi seseorang. Redaksi Tribun Timur menolak tulisan yang mengandung kebencian.
OPINI - Politisasi Kapitalisasi vs Idealisasi Akademik
OPINI - Kearifan Napo Sulbar dan Magnet Sufistiknya
6. Panjang tulisan maksimal 5.000 karakter (sudah termasuk spasi). Judul tulisan maksimal enam kata. Makin pendek judulnya makin baik.
Jika menulis di microsoft word menggunakan font 12, jenis huruf timesnewroman, spasi satu, maka panjang tulisan maksimal 1,5 halaman kwarto.
Batasan ini penting karena ruang (space) halaman untuk Rubrik Opini di Tribun Timur edisi print juga terbatas.
7. Isi tulisan sebaiknya membahas tema aktual atau sedang 'hangat' dibicarakan di masyarakat. Makin aktual, makin berpotensi segera dipublikasikan.
8. Kami mengutamakan memuat tulisan dari penulis lokal atau yang berdomisili di Sulawesi Selatan.
Kami juga memprioritaskan penulis asal Sulawesi Selatan yang sedang menimba ilmu atau bertugas di daerah lain atau di luar negeri.
9. Penulis tidak keberatan jika judul maupun sebagian isi tulisannya diedit Redaksi Tribun.
Ini karena pertimbangan ruang (space) halaman yang tersedia terbatas atau karena pertimbangan efisiensi kalimat dan menyesuaikan ejaan yang disempurnakan (EYD).
10. Selain mengirimkan tulisan, penulis juga melampirkan data diri singkat, foto penulis dan nomor rekening bank.
OPINI: Lawan Stunting, Ayo Lahirkan Generasi Cerdas dan Soleh Melalui Gizi yang Baik
OPINI - Iuran BPJS Naik, Mana Tanggungjawab Negara?
Dicerai Ahok, Lihat Cara Veronica Tan Cari Uang Kini, Ekspresinya Layani Pelanggan
Ilham Nadjamuddin dan Harmil Mattotorang Kompak Daftar di PDIP Maros
Tulisan yang dimuat di Rubrik Opini berhak mendapatkan honor yang akan ditransfer langsung ke rekening penulis.
Mengakhiri tulisan ini, izinkan saya mengutip kalimat yang pernah ditulis sastrawan terkemuka Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, di halaman 352 buku berjudul Rumah Kaca (1988).
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."