Polisi Cilik Polres Luwu dan Palopo Wakili Zona 3 ke Provinsi
"Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran peserta lomba polisi cilik se-Luwu Raya dan Toraja dalam rangka memperingati hari j
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Lomba Polisi Cilik Polda Sulsel, dalam rangka HUT ke-64 Polantas, dihelat di gedung simpurusiang, Kecamatan Belopa, Luwu, Rabu (4/9/2019).
Pantauan TribunLuwu.com Pocil Polres Luwu dan Pocil Polres Kota Palopo, berhasil lolos mewakili Zona 3 ke provinsi.
Camat Simbang Terjaring OTT Pungli, Hatta Rahman; Kami Tunggu Telaah Inspektorat
WR III Universitas Pertahanan Bawakan Kuliah Umum di Penyambutan Maba Unibos, Bahas Ini
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Bulan Ini, dari Seri Mi, Redmi Hingga Pocophone, Mulai Rp 800 Ribu
Berikut Nama 30 Pemain Timnas U-23, Dua Diantaranya dari PSM
Enam Hari Operasi Patuh, Pengendara Sepeda Motor Dominasi Tilang di Jeneponto
Selaku tuan rumah, Pocil Luwu memukau para penonton dengan gerakan kompak.
Dengan mengenakan kostum memakai badik mencerminkan budaya Luwu.
Tak hanya itu, gerakanya pocil Luwu juga mengambil Tari Pajaga Lili.
Lomba ini secara resmi dibuka oleh Wakapolres Luwu, Kompol Abraham Tahalele.
Abraham mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta lomba polisi cilik dari kabupaten tetangga.

"Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran peserta lomba polisi cilik se-Luwu Raya dan Toraja dalam rangka memperingati hari jadi ke-64 Polantas," ujarnya.
Sementara itu, lomba Pocil ini menjadi juri personel Polda Sulsel. Ketua dewan juri, Kompol Bagus Putut, Kompol Cicilia, dan Iptu Mariani.
Sekedar diketahui, zona tiga Polisi Cilik ini terdiri dari Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Kota Palopo, dan Tana Toraja. (*)
Wakil Bupati Luwu Perintahkan Bongkar Drainase Buntu di Senga Selatan
Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, merespon pemberitaan terkait proyek saluran drainase yang bermasalah.
Syukur Bijak, langsung meninjau lokasi proyek dan memerintahkan rekanan untuk membongkar drainase tersebut.
24 Ribu Hektare Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Luwu Utara
Mengaku Kenal Baik Atta Halilintar, Lucinta Luna Tuding DJ Bebby Fey Pansos, DJ Dinar Ikut Bersuara
VIDEO: Bos Telkomsel Turun Langsung Layani Costumer di GraPARI Makassar
Uji Coba di Lapangan Karebosi, Persipangkep Kalahkan Prapon Sulsel 2-0
Tingkatkan Kinerja, WOM Finance Tempati Kantor Baru, Ini Lokasinya
"Sudah saya tinjau lokasi dan perintahkan rekanannya untuk bongkar," kata Syukur Bijak, Rabu (4/9/2019).
Dia menyayangkan buruknya pekerjaan drainase di Desa Senga Selatan dan meminta rekanan tidak asal kerja.
"Jangan justru proyek ini menimbulkan masalah. Harus bisa memberikan asaz manfaat bagi masyarakat," katanya.
Setelah meninjau lokasi proyek, Syukur Bijak didampingi sejumlah staf PUPR meninggalkan lokasi.
Pantauan TribunLuwu.com, beberapa pekerja sudah membongkar drainase.
Mereka membobol drainase dengan cara manual menggunakan palu.
Sebelumnya, proyek pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong di Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Luwu, buntu.
Proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) 2019, bernilai ratusan juta rupiah, milik Dinas PUPR.
Pada bagian ujung drainase sebelah utara, tidak terhubung dengan drainase yang sudah ada. Sehingga air tidak dapat mengalir keluar.
Begitu juga dengan ujung sebelah selatan, juga tidak dapat mengalirkan air.

Proyek pembangunan saluran drainase ini, dikerjakan dengan nilai anggaran Rp 140 juta.
Kepala bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Luwu, Dany Mahendra, mengatakan sudah menegur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut.
Dia mengaku sudah dua kali menyampaikan masalah ini ke rekanan.
"Memang kurang tepat kalau seperti ini cara kerjanya, dan sudah dua kali saya sampaikan baik pada PPKnya maupun ke rekanannya langsung," kata Dany, (4/9/2019).
Dia menyayangkan cara kerja rekanan yang asal-asalan. Dan PPK tidak bisa memaksimalkan mengarahkan rekanan bekerja sesuai fungsi konstruksi.
Warga Belopa, Aminuddin menyebutkan, fungsi drainase adalah mengalirkan air, bukan menyumbat atau menutup.
"Faktanya drainase ini dibuat justru menutup aliran air, kan konyol. Ini dikerjakan menggunakan uang negara bukan uang pribadi PPK atau rekanan, mereka harus bertanggungjawab," kata Aminuddin.
Hingga saat ini, rekanan maupun PPK proyek drainase tersebut, belum ada tindakan untuk membetulkan pekerjaannya yang sembrawut.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam, akan menyelidiki dan menurunkan personilnya, mengecek di lokasi.
"Kita selidiki nanti, mungkin dalam waktu dekat ini," kata Faisal.
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, @desy_arsyad
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Camat Simbang Terjaring OTT Pungli, Hatta Rahman; Kami Tunggu Telaah Inspektorat
WR III Universitas Pertahanan Bawakan Kuliah Umum di Penyambutan Maba Unibos, Bahas Ini
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Bulan Ini, dari Seri Mi, Redmi Hingga Pocophone, Mulai Rp 800 Ribu
Berikut Nama 30 Pemain Timnas U-23, Dua Diantaranya dari PSM
Enam Hari Operasi Patuh, Pengendara Sepeda Motor Dominasi Tilang di Jeneponto