Menunggu Hasil 'Jalan-jalan' TAPD Bulukumba dari Tabanan Bali
"Tiap tahun begitu. Dengan kegiatan ini, kita harap ada hal yang bisa dijadikan masukan, seperti misalnya terkait penyusunan RAPBD," kata Sekretaris D
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bulukumba, telah kembali dari kunjungannya di Kabupaten Tabanan, Bali, akhir pekan lalu.
Sebelumnya, kunjungan puluhan anggota TAPD ini menuai sorotan dari beberapa aktivis di Bulukumba.
Buka Diklat Guru Pendamping Muda, Begini Pesan Sekda Mamuju
Ketua PPP Sulsel Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik dengan Predikat Cumlaude
Membusuk Dalam Kelambu, Mide Tak Tahu Anaknya Meninggal Padahal Tinggal Serumah
Benar KKN Desa Penari Diflimkan Kata Ernest? Ini Usulan Artis Pemain,Tebak Lucinta Luna Jadi Apa?
Baru Bebas dari Rutan, Pelaku Curanmor di Enrekang Kembali Diciduk Polisi
Salah satunya, disampaikan oleh Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bulukumba, Ramil Syam.
Ramil mempertanyakan maksud dan tujuan kunjungan para rombongan TAPD tersebut ke Pulau Dewata.
Namun, setelah dikonfirmasi, kunjungan tersebut dalam rangka studi banding.
Kabupaten Tabanan Bali dipilih, lantaran dikenal sebagai daerah dengan pengelolaan keuangan yang baik.
"Tiap tahun begitu. Dengan kegiatan ini, kita harap ada hal yang bisa dijadikan masukan, seperti misalnya terkait penyusunan RAPBD," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Andi Bau Amal.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Andi Mappiwali, juga menjelaskan tujuan mereka ke Tabanan.
Salahsatunya, kata dia, Tabanan adalah salah satu kabupaten di Indonesia, yang telah mendapatkan penghargaan oleh presiden, terkait Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan.

"Yang ikut dalam rombongan adalah unsur TAPD. Ada dari Bappeda, BPKD, Bagian Hukum dan Sekretariat, semuanya dilengkapi Surat Tugas dan SPPD," jelas Mappiwali.
Setelah kedatangannya tersebut, kini giliran eks Ketua Himpunan Mahasiswa (HMI) Bulukumba Rakhmat Fajar, yang memberikan sorotan.
Menurut calon Ketua KNPI Bulukumba itu, jika tak ingin dituduh 'jalan-jalan', TAPD Bulukumba harus menunjukkan hasil studi banding berjamaah mereka.
Dan jika perlu, harus disampaikan didepan publik, agar masyarakat tahu kebijakan yang berhasil di bawa pulang dari Tabanan.
"Kita menunggu hasil studi banding ini. Kalau tidak ada yang dibawa pulang selain oleh-oleh, berarti memang hanya untuk buang-buang anggaran saja," kata Fajar, Selasa (3/9/2019). (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki