Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aktivis Papua Ungkap Sosok Presiden yang Ngerti Rakyat Papua ke Najwa Shihab! Sebut Ada Ruang Dialog

Keprihatinan peristiwa kerusuhan Papua tersebut dipilih menjadi tema dari Program Mata Najwa yang diunggah di YouTube Najwa Shihab, Kamis (22/8/2019)

Editor: Arif Fuddin Usman
Youtube Mata Najwa
Aktivis Papua Filep Karma saat memberi pandang terkait hal yang dirasakan masyarakat Papua di Mata Najwa, Rabu (21/8/2019) malam. 

Ia mengatakan, peristiwa itu membuat tak ada akses makan dan minum yang didapat mahasiswa Papua.

Baca: Polisi yang Dibakar Mahasiswa Saat Amankan Demo di Cianjur, Jalani Operasi Plastik & Rayakan Ultah

Baca: Bursa Transfer Eropa - Mauro Icardi PiIih AS Roma, Napoli, AS Monaco? Alexis Sanchez ke Inter Milan?

"Mereka bahkan tidak bisa mendapatkan makanan. Ada sejumlah teman di antara teman Papua yang kasih kirim makanan itu di asrama akhirnya malah ditangkap," sebutnya.

"Jadi saya kira itu menjadi memori kolektif bagi anak Papua yang tinggal di asrama, sebagai bentuk yang akan mereka ingat sampai nanti."

"Itu anak muda yang mereka ingin belajar, mengembangkan kapasitas dirinya sebagai bangsa Indonesia, bukan sekali tapi berkali-kali mendapat pelecehan, dihinakan, dianggap tidak Indonesia," jelasnya.

Sedangkan ia menegaskan, tidak ada yang tahu siapa yang mematahkan tiang bendera milik asrama. Diketahui, hal itu sebagai pemicu awal adanya kerusuhan.

Lihat video dari 6.35:

"Ya itu tudingan awalnya dan beredar ke WhatsApp. Dan orang datang ramai ke asrama. Di situlah peran polisi yang hilang.

Seharusnya polisi bisa mengambil tindakan, untuk mengembalikan ormas yang kerap kali melakukan hal serupa," paparnya.

"Kemarin Kontras itu memaksa Polrestabes dicopot jabatannya. Dia buat kami enggak bisa atur pengamanan yang fair di Surabaya," pungkasnya.

Kerusuhan di Papua

Kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019) lalu. Sejumlah massa gelar unjuk rasa hingga melumpuhkan Jl Yos Sudarso yang merupakan jalan utama Kota Manokwari.

Tak hanya melumpuhkan jalan, massa juga turut membakar Gedung DPRD Papua Barat.

Seorang warga bernama Lisman Hasibuan mengungkapkan kronologi dari aksi protes ini.

Baca: Mobil Dinas Baru Menteri Jokowi Maruf Amin Habiskan Rp 147 Miliar Lebih APBN Model & Jenis Belum Ada

Baca: Skandal Mobil Goyang di Aceh, 2 Remaja Ketahuan Berhubungan Badan, Bra Warna Pink Jadi Bukti

"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa perkataan rasis orang Papua yang membuat situasi di sana memanas," kata warga bernama Lisman Hasibuan saat dihubungi, Senin (19/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com Senin (19/8/2019).

Kerusuhan ini menjalar hingga ke Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019). Pengunjuk rasa merusak, bahkan membakar Pasar Thumburuni.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved