Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Marahnya Mahfud MD Sampai Bikin Sayembara Beri Uang Rp 10 Juta Cari Sosok Ini, Kok Tak Ada Berani?

Sosok politisi dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tiba-tiba muncul dengan kabar tak mengenakkan. Dirinya mengaku murka karena merasa di

Editor: Rasni
Tribunnews
Marahnya Mahfud MD Sampai Bikin Sayembara Beri Uang Rp 10 Juta Cari Sosok Ini, Kok Tak Ada Berani? 

Kisah marahnya Mahfud MD Sampai Bikin sayembara Beri Uang Rp 10 Juta Cari Sosok Ini, Kok Tak Ada berani?

TRIBUN-TIMUR.COM -  Sosok Politisi dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tiba-tiba muncul dengan kabar tak mengenakkan. 

Dirinya mengaku murka karena merasa difitnah dan mencari kini sosok ini.

Sebelumnya diberitakan, akademisi itu geram dengan tuduhan yang menyebut dirinya mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia.

Saking marahnya, Mahfud MD sampai membuat sayembara akan memberikan uang tunai senilai Rp 10 juta jika dapat membuktikkan bahwa dirinya pernah mengeluarkan statement soal bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara 'Inews Sore' unggahan channel Youtube, Official iNews, Selasa (13/8/2019).

Baca: Tema ILC TV One Anies Baswedan di Pusaran Bully, Netizen: Diganti Mahfud MD, Rocky Gerung Hadir?

Baca: Cara Mahfud MD Balas Tuduhan Antitauhid dan Islamphobia, Ada Duitnya Jutaan Rupiah

Baca: TERUNGKAP Wajah Asli Wanita yang Tipu Mas Yusuf TKI Korea, Ternyata Bukan Nenek-nenek, Lihat Video

 

Mahfud MD mengatakan, dirinya yakin tak akan ada yang berani mengikuti sayembara.

"Enggak bakalan ada yang menang, enggak bakalan ada yang berani," kata Mahfud MD.

Pasalnya, Mahfud MD dengan tegas mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal.

"Karena saya menyatakan, saya itu tidak pernah mengaitkan bendera Tauhid Laillahaillalah Muhamadarasulullah itu sebagai bendera radikal."

"Ketika orang mengatakan itu radikal, saya tidak pernah mengatakan itu," tegasnya.

Sehingga, ia menantang pada setiap orang yang berani menunjukkan statement Mahfud MD soal bendera tauhid tersebut.

Baik itu dari media rekam hingga media-media lainnya.

"Oleh sebab itu, saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."

"Bahwa radikalisme itu identik dengan kalimat tauhid, siapapun yang bisa menunjukkan itu akan saya bayar setiap orang yang menemukan itu, Rp 10 juta," jelas Mahfud MD.

Demi membuktikkan bahwa dirinya tak pernah mengaitkan dua hal tersebut, Mahfud MD mengatakan bahwa di rumahnya terdapat sejumlah kalimat tauhid.

"Saya meyakinkan diri tentang itu, karena saya memang tidak menganggap bahwa orang membawa bendera Tauhid itu radikal."

"Wong di rumah saya banyak kalimat Tauhid, di rumah saya ini, tanyakan saja pada reporter Anda ini di sebelah kiri saya ada kalimat Tauhid."

"Allahusomad, hanya Allah-lah tempat meminta. Itu lukisan Amri Yahya tahun 82. Saya pasang di ruang saya," ucap pakar tata hukum negara tersebut.

Marahnya Mahfud MD Sampai Bikin Sayembara Beri Uang Rp 10 Juta Cari Sosok Ini, Kok Tak Ada Berani1
Marahnya Mahfud MD Sampai Bikin Sayembara Beri Uang Rp 10 Juta Cari Sosok Ini, Kok Tak Ada Berani1 (Tribunnews)

Mahfud MD kembali menegaskan, dirinya tak pernah mengaitkan bendera Tauhid dengan gerakan radikal meski beberapa orang menghubungkan dua hal tersebut.

"Jadi saya begini, saya tidak pernah mengatakan meskipun banyak yang mengaitkan bendera Laillahaillallah itu dengan radikalisme. Tapi saya tidak sendiri sependapat dengan itu," tutur Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan, bendera tauhid itu suatu kebanggaan umat Muslim.

"Karena di masjid-masjid di rumah-rumah, kemudian di lukisan-lukisan."

"Bahkan saya punya juga ukiran batu dikasih mahasiswa itu juga kalimat tauhid. Ketika mahasiswa lulus ngasih itu dulu dah lama tahun 80-an itu masak dikatakan radikal."

"Itu kebanggaan sebagai umat Muslim kepada agamanya, kepada Tuhannya," paparnya.

Mahfud MD bahkan tidak takut akan memberikan 10 juta pada 1000 orang, jika dirinya benar-benar pernah mengeluarkan statement bendera tauhid berkaitan dengan radikalisme.

"Kalau ada 1.000 orang, masing-masing Rp 10 juta," tegasnya.

Lihat videonya:

Isu ini bergulir setelah Mahfud MD menyebut TNI bisa saja kecolongan terkait dengan diterimanya Enzo Allie di akademi militer.

Sementara itu, di sosial media ramai diperbincangkan soal foto Enzo Allie membawa bendera Tauhid.

Lalu, beberapa pihak mengaitkan Enzo Allie dengan radikalisme.

Namun, Kepala Sekolah tempat Enzo Alli bersekolah, yakni SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Kabupaten Serang, Banten, E Deden Ramdani menjamin muridnya itu bukan seorang radikal seperti dikutip dari Kompas.com

"Enzo tidak lah, bersih. Sudah jelas masuk Akmil saja lolos tes ideologinya. Enzo Pancasilais dan cinta NKRI,"
kata Deden saat ditemui di SMA Al Bayan, Rabu (7/8/2019).

Deden yakin bahwa Enzo yang keturunan Prancis-Indonesia itu 100 persen NKRI.

Pasalnya, SMA Al-Bayan banyak memberikan pemahaman soal nilai-nilai Pancasila pada Enzo.

Selain itu, Enzo juga mendapat pelajaran PPKN dan bahasa Indonesia di sekolah.

Daftar Nama Calon Menteri Presiden Jokowi Beredar Lagi, Ada Nama Fadli Zon, Mahfud MD,Luhut Tergeser

Sosok yang bakal dipilih Presiden Joko Widodo bersama wakilnya, KH Maruf Amin masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II masih menjadi misteri.

Namun beberapa hari terakhir, kembali beredar daftar nama-nama menteri Kabinet Kerja Jilid II, Jokowi-Maruf Amin melalui WhatsApp.

Dikutip dari Tribunnews.com, daftar nama calon menteri yang kali ini beredar disebut-sebut diputuskan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Minggu (4/8/2019).

Dalam selembar kertas tersebut, tertulis Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabinet Kerja Jilid ll Periode 2019-2024.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Kerja seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). Kabinet Kerja Jokowi-JK terdiri dari empat menteri koordinator dengan 34 kementerian dan lembaga setingkat menteri.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Kerja seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). Kabinet Kerja Jokowi-JK terdiri dari empat menteri koordinator dengan 34 kementerian dan lembaga setingkat menteri. (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

Baca: Kabar Tak Baik untuk Presiden Jokowi, Sapi Kurban Suami Iriana Bikin Ulah, Warga Jadi Korban

Baca: Asyik, Presiden Jokowi Beri Tunjangan Khusus untuk PNS Fungsional Kataloger, Cek Jumlahnya di Sini

Baca: VIRAL Presiden Jokowi Ngevlog, Sopirnya Mahathir Mohamad Perdana Menteri Malaysia, Ngebut Juga

Baca: Warga Solo Dibuat Panik, Akan Disembelih di Hari Raya Idul Adha, Sapi Jokowi Ngamuk, Gini Ceritanya?

Tertulis juga, rapat dipimpin Presiden Jokowi dan Sekretaris Rapat Pramono Anung di Ruang Garuda Istana Bogor, Minggu (4/8/2019).

Ada pun yang hadir ditulis wapres terpilih Maruf Amin, ketua umum partai koalisi, dan sekretaris jenderal partai koalisi.

Berikut ini susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin yang beredar di medsos tersebut:

Presiden: Joko Widodo

Wakil Presiden: Maruf Amin

Menteri Kabinet

Menteri Sekretaris Negara: Pramono Anung Wibowo

Sekretaris Kabinet yang juga politikus PDIP Pramono Anung
Sekretaris Kabinet yang juga politikus PDIP Pramono Anung (Taufik Ismail/Tribunnews.com)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Hendrawan Supratikno

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Susi Pudjiastuti

Menteri Perhubungan: Rusdi Kirana

Usai meresmikan Pembukaan Festival Pulo Dua 2019 di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Kamis (25/7) malam, esok harinya, Jumat (26/7), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau langsung lokasi Festival Pulo Dua di Pulo Dua, Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai
Usai meresmikan Pembukaan Festival Pulo Dua 2019 di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Kamis (25/7) malam, esok harinya, Jumat (26/7), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau langsung lokasi Festival Pulo Dua di Pulo Dua, Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai (Istimewa)

Menteri Kelautan dan Perikanan: Agus Suherman

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Faisal Basri

Menteri Pariwisata: Triawan Munaf

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Ryamizard Ryacudu

Menteri Dalam Negeri: Ganjar Pranowo

Menteri Luar Negeri: Dino Patti Djalal

Menteri Pertahanan: Andi Widjajanto

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Mahfud MD

Berikut prediksi keputusan sidang MK Pilpres 2019 yang akan digelar hari ini, Kamis (27/6/2019) pukul 12.30 WIB, menurut Mahfud MD dan Feri Amsari.
Berikut prediksi keputusan sidang MK Pilpres 2019 yang akan digelar hari ini, Kamis (27/6/2019) pukul 12.30 WIB, menurut Mahfud MD dan Feri Amsari. (Kompas.com / Kristianto Purnomo)

Menteri Komunikasi dan Informatika: Semuel Abrijani Pangerapan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Heru Budi Hartono

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Rini Soemarno

Menteri Keuangan: Muhammad Chatib Basri

Menteri BUMN: Ririel Ardiansyah

Menteri Koperasi dan UKM: Eva Kusuma Sundari

Menteri Perindustrian: Bahlil Lahadalia

Menteri Perdagangan: Fadli Zon

Fadli Zon.
Fadli Zon. (Chaerul Umam/Tribunnews.com)

Menteri Pertanian: Spudnik Sujono Kamino

Menteri Ketenagakerjaan: Muhammad Hanif Dhakiri

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono

Menteri Lingkungan Hidup dan Perikanan: Tsamara Amany Alatas

Menteri Agraria dan Tata Ruang: Adian Napitupulu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Yudi Latief

Menteri Agama: Komaruddin Hidayat

Menteri Kesehatan: Daeng M Faqih

Menteri Sosial: Agus Harimurti Yudhoyono

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Najwa Shihab

Menteri Pendidikan Nasional: Syawal Gultom

Baca: Fakta-fakta Siswi SMP Makassar Dicabuli Caleg Gagal Berkali-kali, dari Komentar FB ke Kamar Wisma

Baca: Bahas Pertanian, Syahar Dialog Bareng Warga Dua Pitue Sidrap

Baca: Rumah Mantan Kiper PSM Deny Marcel di BTN Paopao Permai Gowa Dibobol Maling

Baca: 6 Bulan Yusuf TKI Korea Tak Sadar Ditipu Kekasihnya, Herawati Terus Bohong Karena Tak Mau Pisah

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Kadarsah Suryadi

Menteri Pemuda Dan Olahraga: Erick Thohir

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko

Pejabat Setingkat Menteri

Jaksa Agung: Todung Mulya Lubis

Panglima TNI: Jenderal Andhika Perkasa

Kapolri: Jenderal Mohammad Tito Karnavian

Sekretaris Kabinet: Johan Budi SP

Kepala Negara Pemerintah Non Kementerian

Kepala Badan Intelijen Negara: Budi Gunawan

Kepala Badan Penanaman Modal: Thomas Trikasih Lembong

Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Addie Muljadi Sumaatmadja

Kepala Lembaga Non Struktural

Kepala Staf Kepresidenan: Diaz Hendropriyono. 

Kerjaan orang iseng

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bekraf Triawan Munaf yang namanya masuk dalam jajaran menteri Kabinet Kerja jilid ll sebagai Menteri Pariwisata, secara tegas menyatakan hal tersebut kabar bohong.

"Big hoax (bohong besar)," ujar Triawan saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Pada Minggu (4/8/2019) lalu, Presiden Jokowi memang mengadakan gathering untuk para menteri, kepala lembaga, dan mantan menteri bersama keluarga di Istana Bogor.

Menurut Triawan, kegiatan gathering berakhir sekitar pukul 12.00 WIB, setelah terjadi pemadaman aliran listrik dari PLN yang terjadi di beberapa wilayah Pulau Jawa.

"Ini kerjaan orang iseng (sebar kabar bohong soal susunan menteri)."

"Waktu ada event di Sentul pun hoaks yang sama disebar. Katanya ada rapat yang seperti itu (menentukan menteri)."

"Di surat hoaks ada nama Pramono Anung, padahal beliau tidak ada di Sentul," tutur Triawan.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mahfud MD Buat Sayembara dengan Imbalan Rp 10 Juta bagi yang Dapat Temukan Statementnya Berikut, https://wow.tribunnews.com/2019/08/13/mahfud-md-buat-sayembara-dengan-imbalan-rp-10-juta-bagi-yang-dapat-temukkan-statemennya-berikut?page=all.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved