Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

opini

Transformasi Kepemimpinan PDGI

Catatan menyambutKongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVI akan digelar di Medan, 4-6 Mei 2017.

Editor: Jumadi Mappanganro
drg Rustan Ambo Asse 

Tiga calon yang lain yang juga merupakan kader dan aktivis PDGI yang juga dalam dua periode kepengurusan sudah lebih dulu berkiprah dalam kepengurusan PB PDGI.

Setidaknya transformasi nilai-nilai demokrasi yang terbangun dalam PDGI pada kongres Nasional di Medan nanti secara substansial meruntuhkan frame masa lampau yang sudah usang.

Kini batas-batas geopolitik, batas-batas umur, tua muda melebur menjadi suatu energi baru bahwa PDGI mampu membangun bersama, bergerak bersama dan menjalankan konstitusi organisasi secara konsisten siapapun nantinya yang terpilih menjadi Ketua PB PDGI.

Modernisasi organisasi sebagai sebuah keniscayaan saat ini menjadi sebuah kebutuhan mendasar bagi PDGI.

Pada konteks kaderisasi misalnya PDGI mesti melahirkan paradigma baru dan tidak secara konservatif memandang kepemimpinan PDGI pada masa yang akan datang, diperlukan akselerasi dan kriteria objektif dalam melahirkan regenerasi kepemimpinan.

Konstitusi dengan sistem nilai ideal yang tertuang dalam AD/ART organisasi mesti lebih adaptable dengan sistem organisasi modern, bagaimana sebuah organisasi berwawasan lebih maju, lebih survive dengan jejaring interkoneksitas berbagai pihak.

Yang paling penting adalah bagaimana kepercayaaan anggota bisa terwujud dengan sebuah kredibilitas, akuntabilitas, dan keberadaan organiasasi dirasakan benar-benar hadir sebagai corong aspirasi bagi anggotanya.

Ekspektasi anggota PDGI dalam forum Kongres Nasional XXVI di Medan nantinya setidaknya mampu mengurai secara holistik problematika yang dihadapi.

Tentu tidak hanya fokus kepada transformasi kepemimpinan akan tetapi program kerja yang menjadi prioritas perlu penjabaran yang lebih konkret sehingga setidaknya 100 hari pasca-dilantik sebagai pengurus baru dapat membuat loncatan kualitas dengan solusi permasalahan yang ada saat ini.

Dengan usianya yang ke-67 tahun, usia yang tak lagi muda untuk sekedar berbagi wacana, menenun perbedaan, atau hanya mengutuk gelap di mana-mana.

Bagaimana kenyataanya nanti, kita lihat saja nanti. (*)

Catatan: Tulisan di atas telah dimuat di Rubrik Opini Tribun Timur edisi cetak Kamis, 27 April 2017

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved