Nurdin Abdullah Ingin Tiru Konsep Michi-no-Eki Jepang, Ini Alasannya
Supermarket ini menjadi bagian dari implementasi ekonomi kreatif melalui kerja sama dengan Jepang.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan, Nurdin Abdullah sebagai ingin menghadirkan supermarket khusus untuk para petani di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Supermarket ini menjadi bagian dari implementasi ekonomi kreatif melalui kerja sama dengan Jepang.
Hal ini dibeberkan Gubernur Nurdin Abdullah saat melakukan siaran langsung dalam rangka HUT ke-23 Smart FM, di Studio Smart FM, gedung Tribun Timur Makassar, Senin (20/5/2019).
Ternyata Buka Bersama & Sahur on The Road Bisa jadi Salah, Jika? Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
TRIBUNWIKI: Posting Foto Bikin Heboh, Simak Perjalanan Karier Indra Herlambang
"Satu hal juga saya ingin sampaikan hari ini kita kedatangan tamu dari Jepang. Menteri Kabinet Jepang dan dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta," kata Nurdin Abdullah.
"Ini dalam rangka kita membuat sebuah pertemuan untuk membahas ada salah satu model ekonomi kreatif di Jepang itu namanya Michi-no-Eki," lanjut Nurdin Abdullah.
Michi-no-Eki mulai dibahas dengan harapan terobosan ini, akan mengubah stigma bahwa supermarket hanya dikuasai para konglomerat atau pengusaha besar.
"Nah dengan Michi-no-Eki ini pemerintah membangun supermarket dengan dikelola oleh kelompok masyarakat, kelompok petani," ujarnya.
"Kenapa kita mau hadirkan supaya petani kita ini bisa berkembang dan produk-produknya itu punya nilai tambah," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia juga menjelaskan salah satu yang menjadi kendala untuk para petani di Sulawesi Selatan adalah soal proses pembayaran yang begitu panjang dan lama.
Video Clip, Lirik dan Cara Download Lagu Tak Ingin Pisah Lagi dari Marion Jola & Rizky Febian
"Kelompok tani, UKM-UKM, kita bisa lihat bahwa banyak petani kita memang orientasi pasarnya itu sudah ke supermarket tapi bayarnya itu satu sampai empat bulan, kasian pembayaran pasti terganggu," katanya.
"Nah ini nanti sistemnya pagi semua dimasukkan produk-produknya, sore sudah dibayar," pungkas mantan Bupati Bantaeng 2008-2018 itu.
Terkait kerjasama ini, lanjut Nurdin, sudah ada titik terang dengan penandatangan MoU sejak dua bulan lalu.
"Kita sudah saling sepakat, dan kita akan menyediakan SDM untuk mengelola itu, dengan melibatkan perguruan tinggi yang ada," tutup Nurdin. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: