Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TPID Prediksi Cuaca Ekstrim Bisa Picu Inflasi Sulsel

Hal itu disebabkan beberapa faktor, salah satunya cuaca ekstrim yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasrul
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Dwityapoetra Soeyasa Besar memaparkan materi Kebijakan Bank Indonesia Terkini: Moneter dan Makroprudential, pada Media Gathering Bank Indonesia 2018 Kantor Perwakilan BI Sulsel, di Hotel The Papandayan, Sabtu (28/4/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan memperkirakan inflasi di Sulawesi Selatan akan tinggi pada awal tahun 2019 ini.

Hal itu disebabkan beberapa faktor, salah satunya cuaca ekstrim yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.

Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel Dwityapoetra Soeyasa Besar mengatakan, saat ini pencapaian inflasi Sulsel cukup aman, meski demikian harus tetap diwaspadai karena tingginya harga beberapa komoditas.

Baca: Tersangka Korupsi Dana Operasional Disdik Makassar Dijebloskan ke Lapas

Baca: Pernikahan Putra Nurdin Abdullah Pertemukan SYL-Amin Syam

Baca: Andi Amran Sulaiman Awali Mappaccing Putra Gubernur Sulsel

"Terutama pada beberapa komoditas yang selalu menjadi penyumbang inflasi di Sulsel. Olehnya itu ke depan dengan melihat bahwa tantangannya itu kita menghadapi cuaca ekstrem yang dialami sekarang, beberapa komoditas utama Sulsel seperti ikan laut biasanya mengalami kenaikan harga karena faktor cuaca," kata Dwityapoetra usai rapat bersama TPID Sulsel, di Pinisi Point Mall, Rabu (9/1/2018).

Selain cuaca, Ia mengatakan potensi kenaikan harga BBM, harga tiket angkutan udara, distribusi, serta nilai tukar diprediksi akan mempengaruhi terhadap inflasi Sulsel di awal tahun ini.

Baca: Target Kota Sehat dan Adipura, Danny Pomanto Perintahkan Lurah Bereskan “Helikopter

Baca: Nurdin Abdullah Undang Jokowi, SBY dan Megawati, Prabowo Bagaimana?

"Saat ini masih banyak PR yang harus kita selesaikan dalam upaya mencapai inflasi di akhir tahun 2019 di angka 3,5%. Jadi tentunya mudah-mudahan dengan perencanaan yang lebih sistematis dan terstruktur sekarang, target itu bisa tercapai dan bahkan bisa lebih baik tentunya," kata dia.

Menurut dia, TPID harus bekerja keras untuk menekan harga komoditas yang selalu menyumbang inflasi Susel, yang ia prediksi akan mencapai angka 0,5-1 persen awal tahun ini.

"Komoditas yang selalu masuk jadi penyumbang utama inflasi harus bisa diredam. Di awal tahun kami belum bisa memprediksi berapa angka inflasi, biasanya masih tinggi, tapi perkiraannya tentunya masih di 0,5-1% di awal tahun," kata dia.

Baca: Tim Anggun di The Voice 2018, Bakat Nyanyi Mahasiswi Psikologi Unibos ini dari Ibu, Dengar Lagunya

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah menjamin mampu meredam kenaikan harga bahan pokok di awal tahun. Untuk mencapai hal itu, TPID telah melakukan proyeksi da npemetaan lebih awal, terkait produksi, distribusi, konsumsi.

"Ini kita punya data base yang akurat sebagai bagian untuk melakukan kontrol harga di tingkat konsumen. Pasokan dan data base produksi dan konsumsi ini menjadi penting," kata Hadi.

Hadi mengatakan, di tahun 2018, TPID Sulsel telah melakukan proses pengendalian inflasi yang terarah dan sistematis yang melibatkan semua pihak yang ada, sehingga inflasi Susel berada di angka 3,50 persen.

Baca: Tiket Mendaki Gunung di Jawa Timur Kini Bisa Pesan Secara Online, Begini Caranya

"Angka ini berada pada angka yang moderat. Moderat artinya tidak tinggi, tidak rendah, berefek ke daya beli masyarakat. Untuk itu, fokus kita selanjutnya akan tetap lebih proaktif untuk melakukan pemantauan harga di pasar tradisional untuk melihat pergerakan harga yang terjadi setiap hari, terutama kebutuhan bahan-bahan pokok, utamanya komoditas yang banyak atau berdampak pada inflasi," kata dia.

Menurut Hadi, paasokan dan distibusi menjadi penting, sehingga TPID meminta kepada distributor untuk memberikan suplai secara teratur dipasaran, dan tidak melakukan penyimpangan karena pemerintah akan terus melakukan kontrol.(*)

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved