Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

MQKI Internasional 2025

Buka MQKI Wajo, Nasaruddin Umar: Lewat Musabaqah Kita Merajut Cinta

MQK Nasional dan Internasional 2025 resmi dibuka Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar di Ponpes As'adiyah Macanang, Wajo.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
Jabal Qubais/Tribun Timur
MQKI WAJO - Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar (ketiga dari kanan) saat memukul bedug tanda pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional dan Internasional di Kabupaten Wajo, Kamis (2/10/2025). MQK Nasional dan Internasional 2025 resmi dibuka Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar di Ponpes As'adiyah Macanang, Wajo. 

TRIBUNTIMUR.COM, WAJO – Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional ke-8 dan Internasional (MQKI) ke-1 resmi dibuka Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar di Kampus III Pondok Pesantren As'adiyah Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (2/10/2025).

Pantauan Tribun-Timur.com, hadir Sekjen Kemenag Prof Kamaruddin Amin, Dirjen Pendis Kemenag RI Prof Suyitno, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dr Basnang Said, serta Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang yang hadir secara daring.

Tampak pula Dirjen Binmas Katolik, Kristen, Buddha, dan Hindu, serta Ketua Dewan Hakim Said Agil Husin Al Munawwar.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Ketua DPRD Sulsel Sufriadi Arif, Bupati Wajo Andi Rosman, Forkopimda Wajo, dan sejumlah kepala daerah se-Sulsel turut hadir, termasuk dari Bone, Soppeng, Maros, dan Parepare.

Ratusan kafilah nasional dan internasional juga hadir dalam pembukaan tersebut.

Baca juga: Deretan Tokoh Hadir di Pembukaan MQK Nasional dan Internasional Wajo

Prof Nasaruddin Umar menyebut Ponpes As'adiyah bukan sekadar pesantren, melainkan simbol cinta.

“Lewat Musabaqah, kita perlu merajut cinta. Tinggalkan perbedaan, prioritaskan mencintai, apa pun itu,” katanya. 

“Ada yang dinamakan kurikulum cinta. Sebab jika itu bekerja dan termaktub dalam diri maka selamat tinggal perbedaan. Di mana ada cinta, di situ ada perdamaian. Mari semua pondok pesantren terapkan cinta di dalamnya,” tambahnya.

Sebelum membuka MQKI ini, Prof Nasaruddin mengajak hadirin melayangkan Surah Al-Fatihah kepada KH H Muhammad As'ad, pendiri Pondok Pesantren As'adiyah.

Pembukaan MQK 2025 ditandai dengan pemukulan bedug oleh Menteri Agama dan sejumlah tamu kehormatan.

Sebelumnya, Dirjen Pendis Prof Suyitno menyampaikan selamat datang di Ponpes As'adiyah.

“Kami ucapkan selamat datang di pondok pesantren terbesar di Indonesia Timur, khususnya kepada tamu dari sepuluh negara Asia Tenggara. Ada juga mahasiswa dari Amerika, Afganistan, Yaman, Pakistan, Aljazair, Arab Saudi,” ucapnya.

Ia menyebut MQK telah lama dirancang dan Wajo dipilih sebagai tuan rumah karena Ponpes As'adiyah dinilai sebagai role model pendidikan.

“Tidak mudah menyiapkan agenda internasional, apalagi lokasinya di luar Pulau Jawa. Tapi alhamdulillah berkat kerja sama semua pihak, kegiatan ini berjalan lancar,” sambungnya.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi panitia dan Pemkab Wajo.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved