57 Personel Polres Takalar Sasar 8 Pelanggaran Dalam Operasi Zebra Pallawa 2025

Ringkasan Berita:

• Polres Takalar menggelar Operasi Zebra Pallawa 2025 pada 17–30 November dengan melibatkan 57 personel gabungan. Operasi ini fokus pada edukasi, patroli, dan penindakan dengan komposisi 40 persen preemtif, 40 persen preventif, dan 20 persen represif. 
• Ada delapan pelanggaran utama yang disasar, mulai penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, knalpot bising, hingga balapan liar. Operasi difokuskan di jalan raya dan poros utama rawan pelanggaran.

TRIBUN-TAKALAR.COM – Polres Takalar menggelar Operasi Zebra Pallawa 2025 pada 17–30 November 2025.

Operasi ini bertujuan menekan pelanggaran lalu lintas sekaligus meningkatkan keselamatan di jalan raya.

Kasat Lantas Polres Takalar, AKP Abdul Malik, menyebut 57 personel diterjunkan dalam operasi gabungan yang melibatkan Lantas, Intel, Provos, dan Reskrim.

“Ini operasi gabungan, melibatkan semua unsur,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Operasi dilakukan dengan tiga metode:

• Preemtif: edukasi masyarakat tentang pentingnya mematuhi aturan, mulai penggunaan helm hingga larangan berkendara ugal-ugalan.
• Preventif: patroli dan sosialisasi langsung di jalan raya, menyasar pengendara berisiko.
• Represif: penilangan manual maupun elektronik, porsinya hanya 20 persen.

“Penegakan hukum tetap dilakukan, namun kami utamakan pencegahan,” tegas Abdul Malik.

Komposisi metode operasi terdiri dari 40 persen preemtif, 40 persen preventif, dan 20 persen represif.

Adapun delapan pelanggaran yang menjadi sasaran operasi:

• Penggunaan ponsel saat berkendara.
• Pengendara di bawah umur.
• Boncengan lebih dari satu orang pada sepeda motor.
• Tidak memakai helm SNI dan penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi.
• Mengemudi dalam pengaruh alkohol.
• Melawan arus.
• Kendaraan over dimensi, over loading, serta TNKB tidak sesuai ketentuan.
• Berkendara melebihi batas kecepatan dan balapan liar.
• Operasi difokuskan pada jalan raya dan poros utama yang rawan pelanggaran.

Warga mendukung pelaksanaan operasi.

Nurhidayat berharap aksi ugal-ugalan di jalan segera ditindak. 

“Yang sering standing di jalan itu mohon ditindak. Sangat membahayakan,” katanya.

Sarina menyoroti knalpot bising. “Knalpot brong itu sangat mengganggu, apalagi malam hari. Semoga operasi ini bisa menertibkan,” ujarnya.  (*)