Polres Bulukumba Fokus 8 Pelanggaran Fatalitas di Operasi Zebra 2025

Ringkasan Berita:

• Polres Bulukumba resmi menggelar Operasi Zebra Pallawa 2025, Senin (17/11/2025). Operasi berlangsung 14 hari hingga 30 November, fokus pada delapan pelanggaran lalu lintas berisiko fatal, seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, ODOL, hingga balapan liar. 
• Kapolres menegaskan operasi dilakukan simpatik, profesional, dan humanis.

 

 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG – Polres Bulukumba resmi memulai Operasi Zebra Pallawa 2025 dengan fokus pada delapan pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.

Apel gelar pasukan berlangsung di halaman Mapolres Bulukumba, Senin pagi (17/11/2025).

Apel diikuti personel Subdenpom, Kodim 1411/Blk, gabungan fungsi Polres, Dishub, Satpol PP, dan Tagana Kabupaten Bulukumba.

Operasi Zebra berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, serentak di seluruh Indonesia.

Simbol dimulainya operasi ditandai pemasangan pita biru kepada perwakilan TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan Tagana.

Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto bertindak sebagai Inspektur Apel, sementara Ipda Muhammad Jusri, Kanit Laka Satlantas, sebagai Komandan Apel.

Dalam amanat Kapolda Sulsel yang dibacakan, ditegaskan bahwa Polri terus menjalankan program prioritas Kapolri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

Operasi Zebra Pallawa 2025 juga menjadi rangkaian cipta kondisi menjelang Operasi Lilin 2025.

Tujuannya menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas demi keamanan dan keselamatan bersama.

Kapolres meminta personel di lapangan bersikap simpatik, profesional, ramah, sopan, selektif, serta tegas dan terukur.

Operasi mengedepankan tindakan preemtif dan preventif, didukung penegakan hukum melalui ETLE mobile dan statis, tilang konvensional, serta teguran simpatik dan humanis.

8 Pelanggaran Prioritas Operasi Zebra 2025

1. Menggunakan ponsel saat berkendara dan tidak memakai sabuk pengaman.
2. Pengendara di bawah umur.
3. Sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang.
4. Tidak memakai helm standar dan penggunaan knalpot brong.
5. Berkendara dalam pengaruh alkohol.
6. Melawan arus lalu lintas (contra flow).
7. Kendaraan ODOL (over dimension/over loading) dan TNKB tidak sesuai aturan.
8. Melebihi batas kecepatan serta balapan liar.

Polres Bulukumba mengajak masyarakat lebih disiplin dan patuh aturan demi keselamatan bersama.

Warga juga berharap petugas menertibkan sopir truk pengangkut material yang kerap tidak menutup bak sehingga material tumpah di jalan poros Bulukumba–Sinjai. (*)

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Syamsul Bahri