Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kemenag Sulsel Panggil Pelaksana Proyek Gedung Baru MIN 2 Takalar Usai Ambruk

‎Pekerjaan proyek dilaksanakan oleh CV Mega Buana Persada dengan konsultan pengawas CV Lingkar Karya Consultant.

Penulis: Makmur | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Makmur
GEDUNG AMBRUK - Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Supriyadi Alwi saat ditemui menanggapi ambruknya pembangunan gedung dua lantai Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Takalar, Sabtu (8/11/2025). Alwi sebut kesimpulan sementara ambruknya bangunan adalah bambu penyanggah yang lepas.  
Ringkasan Berita:
  • ‎Proyek pembangunan gedung MIN 2 Takalar menelan anggaran Rp2,5 Miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
  • Kemenag Sulsel memanggil pelaksana proyek, konsultan perencana, dan konsultan pengawas untuk dimintai keterangan.

 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Supriyadi Alwi, menanggapi ambruknya pembangunan gedung dua lantai Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Takalar yang terletak di Desa Banggae, Kecamatan Mangngarabombang, Selasa (4/11/2025).

‎Proyek pembangunan ini menelan anggaran Rp2,5 Miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

‎Supriadi mengungkapkan, pihaknya telah memanggil pelaksana proyek, konsultan perencana, dan konsultan pengawas untuk dimintai keterangan.

‎Ketiga pihak dalam keterangannya menyatakan bahwa seluruh aspek pembangunan telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

‎Termasuk dalam pengecoran, mereka menjamin melaksanakannya dengan santa ketat.

‎"Misalnya dijelaskan bahwa dalam pengecoran plat itu kita lakukan dulu pengecoran balok, tidak langsung plat lantainya," ucap Alwi, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Gedung Rp2,5 Miliar MIN 2 Takalar Ambruk, Kepala Tukang: Musibah

BANGUNAN ROBOH - Sisa bangunan proyek Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Takalar di Desa Banggae, Kecamatan Mangngarabombang, yang ambruk, Jumat (7/11/2025). Ambruknya bangunan proyek memicu pertanyaan besar di publik tentang kualitas konstruksi bangunan.
BANGUNAN ROBOH - Sisa bangunan proyek Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Takalar di Desa Banggae, Kecamatan Mangngarabombang, yang ambruk, Jumat (7/11/2025). Ambruknya bangunan proyek memicu pertanyaan besar di publik tentang kualitas konstruksi bangunan. (Tribun Timur / Makmur)

‎Karena meyakini sudah sesuai SOP, Alwi mengatakan pihaknya bersama pelaksana dan konsultan masih bingung soal penyebab ambruknya bangunan.

‎"Karena dari segi spesifikasi mereka juga meyakini bahwa ini bisa kita pertanggungjawabkan, seluruh spek juga kita tidak main-main sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati," ucapnya.

‎Tapi Alwi mengungkapkan pihaknya berkesimpulan sementara bahwa bangunan tersebut ambruk karna dugaan adanya bambu penyanggah pengecoran yang terlepas dan jatuh.

‎Kesimpulan ini menurut Alwi berdasarkan analisis laporan dari lapangan.

‎"Ini analisa sementara ya teman-teman di lapangan itu, kemungkinan adanya di perancah atau penahan yang cor itu yang biasanya dari bambu atau apa, yang retak kemudian jatuh," ungkapnya.

‎Menurut Alwi, dugaan ini diperkuat dari besi bangunan yang tidak patah saat bangunan ambruk. Besi hanya melengkung.

‎"Kalau spesifikasi di bawah standar maka kolom yang jatuh itu pasti patah besinya," ucapnya.

‎Tapi Alwi mengungkapkan ini baru kesimpulan sementara. Penyebab sesungguhnya belum bisa dipastikan.

‎Sebelumnya, pantauan Tribun-Timur di lokasi pada Jumat (7/11/2025) menunjukkan kondisi bangunan masih berserakan.

‎Sisa tiang beton, campuran semen, dan kerikil tampak menumpuk di area proyek. Besi penunjang bangunan terlihat bergelantungan tak beraturan.

‎Beberapa pekerja tampak sibuk membongkar sisa konstruksi yang rusak. Mereka sibuk menghancurkan bangunan yang mulai goyah dan memisahkan besi dari campuran beton yang sudah ambruk.

‎Proyek pembangunan sekolah ini menggunakan anggaran sebesar Rp2,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

‎Pekerjaan proyek dilaksanakan oleh CV Mega Buana Persada dengan konsultan pengawas CV Lingkar Karya Consultant.

‎Kepala tukang proyek, Nurdin, mengaku belum mengetahui penyebab pasti ambruknya bangunan.

‎Ia menyebut kejadian itu sebagai musibah yang tidak bisa diprediksi.

‎“Namanya juga musibah,” ujarnya singkat di lokasi.

‎Menurut Nurdin, saat ini pihaknya fokus membongkar bagian bangunan yang rusak sebelum melakukan pembangunan ulang.

‎“Kita bongkar dulu, baru kita bangun lagi,” katanya.

‎Namun, Nurdin enggan berkomentar lebih jauh mengenai proses pembangunan maupun kualitas material yang digunakan.

‎Hingga berita ini ditulis, pihak pelaksnaa proyek CV Mega Buana Persada dan konsultan pengawas, CV Lingkar Karya Consultant belum berhasil dikonfirmasi.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved