Koperasi Merah Putih
Koperasi Merah Putih di Takalar Juga Jadi Tempat Menabung dan Investasi
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye menyebutkan bahwa koperasi ini dirancang untuk memberi manfaat nyata bagi warga desa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu Batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel semakin menunjukkan perannya sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Dalam dua bulan terakhir sejak diresmikan, koperasi ini tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga wadah tabungan, investasi, hingga pusat layanan masyarakat.
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye menyebutkan bahwa koperasi ini dirancang untuk memberi manfaat nyata bagi warga desa.
“Dengan menjadi anggota, masyarakat akan mendapatkan harga barang lebih kompetitif, punya simpanan pokok dan wajib, serta berhak atas Sisa Hasil Usaha (SHU) setiap tahun. Jadi bukan sekadar belanja, tapi juga tabungan dan investasi,” katanya menjelaskan saat diwawancarai, Rabu (24/9/2025), dan akan tayang dalam podcast Tribun Timur.
Menariknya, warga tertarik bergabung karena ada syarat belanja yang mengharuskan pendaftaran sebagai anggota.
Dari sana, keanggotaan koperasi pun terus bertambah, membuat roda ekonomi desa semakin hidup.
Seorang warga mengaku terbantu dengan keberadaan koperasi.
“Harganya lebih murah dibanding pasar, dekat rumah, dan pelayanannya lengkap. Kami tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota hanya untuk belanja atau beli obat,” ujarnya.
Menurut Bupati, koperasi bukan hanya urusan simpan pinjam.
Baca juga: Baru 2 Bulan Launching, Omzet Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu Batu Takalar Rp 2 Juta Per Hari
Lebih dari itu, koperasi menciptakan lapangan kerja, menyerap pasokan barang dari warga, hingga menghadirkan berbagai layanan seperti agen bank, pembayaran, pengiriman barang, bahkan penyewaan alat pertanian (alsintan).
“Untuk nelayan, pada Desember nanti akan dibangun Kampung Nelayan Merah Putih lengkap dengan fasilitas cold storage. Jadi koperasi dan kampung nelayan bisa saling mendukung dalam menggerakkan ekonomi desa,” tambahnya.
Agar berjalan optimal, koperasi ini mendapat pendampingan dari Kementerian Koperasi serta pengawasan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan Takalar.
Ada dua supervisor khusus yang ditugaskan untuk memantau, melakukan benchmarking, hingga membantu penyelesaian masalah di lapangan.
Namun, Bupati mengakui masih ada tantangan besar yang harus dihadapi.
“Pertama, manajemen koperasi harus profesional. Kedua, harus bisa mengajak lebih banyak masyarakat menjadi anggota. Ketiga, unit usaha yang dijalankan harus sesuai dengan kebutuhan desa,” ungkapnya.
Koperasi Merah Putih
Bupati Takalar
Mohammad Firdaus Daeng Manye
Desa Aeng Batu-batu
Kementerian Koperasi
Baru 2 Bulan Launching, Omzet Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu Batu Takalar Rp 2 Juta Per Hari |
![]() |
---|
Warga: Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu Batu Takalar Lebih Dekat, Lebih Murah |
![]() |
---|
Koperasi Merah Putih Aeng Batu Batu Takalar Kelola 11 Unit Usaha dan Lebih Murah Dibanding di Pasar |
![]() |
---|
Bantuan Dana Tak Cair, Ratusan Koperasi Merah Putih di Wajo Sulsel Belum Beroperasi |
![]() |
---|
Program Koperasi Desa di Luwu Tersendat, Kadis Koperasi: Gen Z Harus Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.