Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

50 Tahun Pesantren Modern IMMIM

Sebulan kemudian, pada 5 Safar 1395 H/17 Pebruari 1975 M, diresmikan kampus putri di Minasate’ne Pangkep. 

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Armin Mustamin Toputiri Founder dan Ceo Toaccae Institute. Armin salah satu penulis opini Tribun Timur. 

Terlebih karena eksistensi dan juga motto IMMIM, memang itikadnya searah. Toleran serta tidak berkiblat pada mazhab manapun.

Maka ketika IMMIM dihadapkan dua pilihan model dan sistem pendidikan pesantren; “salaf” (klasik) atau “modern”? IMMIM secara impulsif memilih modern.

Meski masa itu belum popular. Belum dianut banyak pesantren di pulau Jawa maupun luar Jawa. 

System dan model pendidikan dianut sejumlah pesantren, kala itu dominan salaf. Fokus hanya pada penguatan ilmu keagamaan Islam.

Sementara model modern, simultan mengintegrasikan antara IMTAQ dan IPTEK. Penguatan ilmu keagamaan di bawah naungan Departemen Agama, di satu sisi. Di sisi lain, penguasaan ilmu pengetahuan umum dinaungi Departemen Pendidikan.

Adapun pesantren yang jauh lebih dahulu sejak 1920-an menerapkan system dan model modern, ialah Pesantren Modern Darussalam Gontor di Jawa Timur.

Dirintis tiga bersaudara, “Trimurti”; K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fananie, dan K.H. Imam Zarkasyi. Pasca ketiganya khatam belajar dan berguru di berbagai tempat, mentransformasi pesantren itu, dari salaf beralih modern.

Maka sebelum pendidikan modern diterapkan di Pesantren IMMIM, Fadeli Luran beberapa kali bertandang ke Pesantren Gontor untuk menimba mekanisme dan pemberlakuan system modern di sana.

Walhasil, pasca dilakukan pengkajian dan penyesuaian, itulah yang kemudian diterapkan dalam system pembinaan dan pembelajaran di Pesantren Modern IMMIM, putra maupun putri. 

Maka sejak 1975 itulah, IMMIM menjadi pelopor pendirian pesantren modern di kawasan Timur Indonesia. Dan berkesesuian eksistensi dan mottonya, IMMIM manancapkan visi dan berikhtiar mencetak “ulama intelek dan intelek ulama”.

Berharap kelak lahirnya alumni yang berpandangan luas, moderat dan toleran. Menguasai ilmu agama, juga tangguh di bidang keilmuan professional, untuk kelak memakmurkan masjid. Di manapun tempat dan posisi mereka melakoni pengabdian.

Kiprah Alumni

Tahun ini, kedua Pesantren Modern IMMIM, putra maupun putri, genap berusia 50 tahun. Telah 44 kali melakukan penamatan. Telah mengkhatamkan, lebih dari delapanribuan orang alumnus.

Para alumnus itu, kini telah tersebar di berbagai tempat, melakukan pengabdian dengan beragam aktifitas.

Mengajar di berbagai perguruan tinggi misalnya, di antaranya meraih jabatan akademik selaku professor.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved