Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Buku Lintas Analisis Kritis dan Keresahan Penulis

Buku perdana Muhammad Tariq merangkum keresahan sosial dan peran pemuda menuju Indonesia Emas 2045

dok Muhammad Tariq
PENULIS BUKU– Muhammad Tariq penulis buku Lintas Analisis Kritis. Ketua FLP Barru, menekankan peran pemuda sebagai ujung tombak perubahan menuju Indonesia Emas 2045. 

Buku Lintas Analisis Kritis dan Keresahan Penulis

(Sebuah Kata Pengantar yang Menjadi Rangkuman)

Oleh: Muhammad Tariq

Ketua FLP Cabang Barru dan Pegiat Literasi

 

Ringkasan Berita:
  • Lintas Analisis Kritis dan Keresahan Penulis karya Muhammad Tariq mengulas isu kebangsaan, literasi, religiusitas, hingga peran pemuda dalam menjaga kedaulatan bangsa. 
  • Buku ini menekankan pentingnya daya kritis, kreativitas, dan semangat kerelawanan pemuda sebagai ujung tombak perubahan menuju Indonesia Emas 2045.

 

TRIBUN-TIMUR.COM - “Kunci utama tercapainya Indonesia emas 2045 terletak pada pemuda itu sendiri”.

Kalimat sederhana syarat makna yang menutup buku “Lintas Analisis Kritis”  yang ditulis oleh Muhammad Tariq, pemuda penuh semangat, pegiat literasi dan pemerhati sosial, putra asli tanah Hibridah  Kabupaten Barru.

Isi buku ini menganalisa dengan kritis sejumlah tema mendasar, bisa menjadi pelajaran penting khususnya bagi para pemuda selaku generasi penerus bangsa. 

Tema-tema dasar merupakan hal pokok dan penting menjadi keresahan kita dalam kehidupan sehari-hari, misalnya perihal pluralisme dalam kebangsaan kita, sikap patriotisme pemuda yang kian terkikis, bahaya paham radikalisme sampai pada pentingnya peran pemuda dalam hal kedaulatan bangsa.

Materi lainnya yaitu perihal kekhawatiran akan krisis budaya literasi pada kaum muda dan juga perihal literasi keagamaan.

Termasuk soal religiusitas masyarakat khususnya di dalam agama islam yang di dalamnya memunculkan beragam perbedaan pandangan.

Mulai dari soal hijab, soal perempuan Islam, bahkan soal jodoh sampai pada pemahaman atas resolusi Jihad sampai hari ini masih sering menjadi polemik di masyarakat kita dan yang paling terpentin membahasa moderasi beragama.

Bahasan terakhir soal keberadaan organisasi Karang Taruna sebagai organisasi pemuda memiliki peranan dan posisi strategis dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda yang merupakan harapan dan penentu masa depan bangsa dan negara.

Buku ini merangsang daya kritis para pembacanya terhadap tema-tema dasar yang sering kita jumpai tersebut. 

Seyogyanya memang kita membutuhkan banyak pemuda yang kritis dan cerdas. Para pemuda yang memiliki kreativitas tinggi, inovatif, pemuda pemberani dan memiliki banyak terobosan. 

Tentu kritik yang dimaksud adalah kritik membangun, para pemuda pemikir, berinovasi, memberi sumbangsih pemikiran kritis menuju ke perubahan lebih baik, untuk pembangunan bangsa dan negara tercinta.

Semangat kerelawanan para pemuda harus terus dibangun.

Tidak berpangku tangan dan terus mengambil peran di semua lini kehidupan sosial masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing, daya kritis pemuda harus tetap hidup sebagai salah satu kontrol sosial yang membantu pemerintah tetap dalam lintasan dalam upaya pencapaian kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Kritikan pemuda harus diwadahi seluas-luasnya untuk mengembangkan kreativitasnya, kritik itu dapat berupa menyuarakan suara rakyat, menyuarakan keadilan, kesetaraan, melawan ancaman perpecahan, intoleransi, radikalisme, terorisme, dan segala hal yang bisa mengancam masa depan bangsa dan negara. 

Para pemuda memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif. 

Untuk itu, sejak dini pemuda-pemudi Indonesia perlu dilatih berpikir kritis dan kreatif agar secara cepat dapat melahirkan solusi ketika dihadapkan pada sebuah masalah.

Para pemuda diharapkan menjadi pribadi yang peka terhadap berbagai kondisi serta permasalahan di sekitarnya, para pemuda membantu proses bertanya dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi, hingga nantinya mereka siap melangkah, menghadapi, dan melakukan sejumlah inovasi karena telah memiliki pondasi berpikir kritis dan kreatif yang kuat.

Membaca dan menelaah isi buku ini hingga akhir akan mengantar kita pada kebulatan tekad utamanya tentang eksistensi kita sebagai warga yang menghendaki terwujudnya sebuah negara dan bangsa yang maju, khususnya bagi kalangan muda. 

Kerinduan pada sekelompok pemuda kritis dan mencintai negaranya. pemuda yang tidak hanya tahu mengaji saja akan tetapi memahami makna dan kandungan kitab suci al-Qur’an.

Sekelompok pemuda dengan wawasan pemahaman keagamaan, memahami persoalan kehidupan berbangsa dalam bingkai pluralitas agama.

Para pemuda yang mampu menjadi solusi terhadap setiap gejolak sosial di masyarakat, yang menyadari tentang kemajemukan agama di dalam negaranya, sehingga menjadi penguat bagi integrasi sosial terhadap seluruh unsur masyarakat.

Kita semua pasti sepakat, dari para pemuda hari ini yang ada disekitar kita, berharap akan lahir sosok pemimpin jujur untuk menuju masyarakat yang sejahtera, calon pemimpin dari kalangan muda yang paham tentang hakikat pemimpin sesungguhnya yaitu sebagai pelayan bagi banyak orang, bukan karena ingin menjadi orang besar atau disegani dan dihormati banyak orang. 

Para pemuda pemimpin yang memiliki sikap patriotisme yang kuat kepada negara, mencintai dan membela tanah airnya, berhati pejuang sejati, pejuang bangsa yang bersemangat, rela mengorbankan segala-galanya bahkan jiwa sekalipun untuk kemajuan, kejayaan dan kemakmuran tanah air.

Semoga dengan ini akan menggugah semangat minat baca utamanya dari kalangan  muda, karena kita butuh generasi yang cerdas, kreatif dan inovatif, dan keterampilan-keterampilan itu dapat diwujudkan melalui kegiatan membaca kreatif. 

Kembangkan potensi diri, berdayakan kemampuan, terus gali dan berlatih tak kenal menyerah termasuk pada potensi menulis para pemuda.

Pemuda adalah ujung tombak perubahan, merupakan figur utama dalam mengoptimalkan kapasitas dan kemampuannya dalam menyongsong Indonesia emas 2045, mereka memiliki peran sangat strategis untuk menghadapi tahun penting tersebut. 

Sebagai salah satu aktor utama penerus bangsa, yang harus mengisi dan melakukan estafet pembangunan secara berkelanjutan di semua bidang, maka pemuda harus dilibatkan dalam proses pembangunan bangsa.

Kita akan banyak berharap akan kontribusi dari para pemuda, karena itu sangat penting untuk terus belajar menjadi generasi mandiri agar dapat membangkitkan dan membangun negeri.

Karena itu setiap upaya mempresentasikan gagasan para pemuda mestilah disambut dan diapresiasi secara hangat. Dan semua pembaca pasti sependapat dengan hal itu. 

Buku ini jelas memperkuat gugusan referensi di bidang pemikiran tentang kebangsaan, literasi, religiusitas dan sosialisme meski dibahas secara sederhana dan lugas. 

Sebagai sebuah karya perdana, buku ini memberi sinyal akan potensi akademis penulisnya, sebuah potensi yang  menunggu proses pematangan aktualisasi di masa mendatang. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved