Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Kampus Unggulan Terpusat di Jawa, tapi SDM di Daerah Kaya Nikel dan Gas Tertinggal

PRIMA-PT Indonesia menawarkan mekanisme sederhana namun revolusioner. Rektor kampus unggulan

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
PENULIS OPINI - WR II UMI, Prof Dr Zakir Sabara H Wata ST MT IPM ASEAN Eng. Dia menjelaskan program PRIMA-PT, rektor di kampus unggulan diberi amanah turut memimpin di kampus kecil. 

Dalam lima tahun pertama, program ini dapat menargetkan 40 persen perguruan tinggi di Indonesia Tengah dan Timur berakreditasi Unggul, 30 pusat keunggulan lokal (Center of Excellence) berdiri, dan 70 persen lulusan tersertifikasi industri.

Hasilnya, bukan sekadar peningkatan skor akreditasi, tetapi terbentuknya ekosistem akademik baru yang memperkuat daya saing nasional.

Untuk menjamin keberlanjutan, pemerintah cukup membentuk Badan Registrasi Kepemimpinan Perguruan Tinggi Nasional (BRK-PTN) di bawah koordinasi Kemendiktisaintek dan Kemenko PMK.

Badan ini berfungsi sebagai clearing house talenta akademik nasional.

Tugasnya memetakan kebutuhan wilayah dan menugaskan pemimpin dengan skema insentif berbasis kinerja. 

Pendekatan ini sejalan dengan teori Robust Decision Making (Lempert et al., RAND Corporation, 2003): kebijakan harus adaptif terhadap ketidakpastian sosial, politik, dan ekonomi di tiap daerah.

Lebih dari sekadar program akademik, PRIMA-PT Indonesia memulihkan solidaritas kebangsaan berbasis ilmu pengetahuan. 

Dosen dari Jawa Tengah mengabdi di Halmahera, Maluku Utara.

Dekan dari Bandung ikut membangun kampus di Timika, atau ketua progran studi (kaprodi) dari kampus di Makassar jadi pemimpin riset di Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Merekalah wajah baru persaudaraan nasional.

Konsep ini menghidupkan kembali semangat Ki Hadjar Dewantara tentang Tut Wuri Handayani, di mana guru dan pemimpin hadir untuk menuntun, bukan menggurui. 

Ia juga memberikan harapan baru bahwa masa depan bangsa tidak ditentukan oleh sumber daya alam, tetapi oleh kemampuan mencetak pemimpin pembelajar.

Jika dijalankan dengan dukungan penuh Presiden, PRIMA-PT Indonesia akan menjadi warisan intelektual besar: menciptakan pemerataan pendidikan tinggi berbasis keadilan wilayah, mempercepat transformasi ekonomi, dan mempersatukan bangsa melalui kepemimpinan akademik.

Sebab revolusi ilmu tidak selalu lahir dari laboratorium tetapi dari pemimpin yang berani berjalan ke tempat yang belum disinari kemajuan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved