Opini
Kampus Unggulan Terpusat di Jawa, tapi SDM di Daerah Kaya Nikel dan Gas Tertinggal
PRIMA-PT Indonesia menawarkan mekanisme sederhana namun revolusioner. Rektor kampus unggulan
Padahal, kemajuan perguruan tinggi tidak bergantung pada sistem sahaja, melainkan pada daya ubah pemimpin dalam menyalakan visi, integritas, dan semangat kolektif.
PRIMA-PT Indonesia menawarkan mekanisme sederhana namun revolusioner.
Pertama negara menugaskan para pemimpin akademik unggul, rektor, dekan, dan profesor berpengalaman dari PTNBH, kampus besar, maupun lembaga strategis seperti UNHAN, PTIK, SESKO TNI, dan Lemdiklat Polri, untuk memimpin dan mentransformasi kampus berkembang di wilayah tengah dan timur selama 3–5 tahun.
Model ini bukan intervensi administratif, tetapi mobilisasi integritas dan etos kepemimpinan nasional.
Kualitas pendidikan tinggi dapat meningkat pesat bila ada interaksi langsung dan transfer praktik unggul dari pemimpin institusi yang lebih matang.
Satu rektor unggul di kampus kecil mampu mentransfer budaya disiplin, riset, dan tata kelola modern.
Satu dekan berpengalaman bisa mempercepat lahirnya prodi berdaya saing industri.
Satu kepala prodi ahli dapat membimbing riset lokal menjadi inovasi yang bernilai ekonomi.
Indonesia sedang menghadapi dua momentum sejarah sekaligus: bonus demografi dan transformasi energi global.
Wilayah Indonesia Tengah dan Timur akan menjadi episentrum ekonomi baru dunia: nikel Sulawesi, gas Kalimantan, energi panas bumi NTT, hingga perikanan Maluku.
Namun, tanpa percepatan SDM unggul, wilayah kaya ini berisiko terperangkap dalam resource curse, kaya SDA, miskin inovasi.
PRIMA-PT menawarkan solusi elegan: bukan memindahkan dana, tetapi memindahkan kepemimpinan akademik. Kemajuan suatu bangsa bersumber dari inovasi, kreativitas, dan kepemimpinan manusia.
Bila Indonesia berhasil mengubah kampus di daerah menjadi pusat unggulan berbasis sumber daya lokal, maka hilirisasi SDA tidak hanya berhenti di pabrik, tetapi berlanjut ke hilirisasi kecerdasan bangsa.
Visi Presiden Prabowo tentang kemandirian bangsa sejatinya menuntut strategic decentralization dalam bidang ilmu pengetahuan.
PRIMA-PT menjawabnya dengan menggabungkan tiga prinsip strategis : pertama redistribusi kapasitas akademik nasional, kedua kepemimpinan lintas wilayah, dan terakhir kolaborasi pusat-daerah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Prof-Dr-Zakir-Sabara-H-Wata-ST-MT-IPM-ASEAN-Eng-1-2862022.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.