Opini
Dari Paris, London Hingga Makassar
Sekarang mari kita lihat kota-kota besar di dunia seperti dikutip CNN Indonesia dan Gramedia dan dari berbagai sumber.
Kita tidak memiliki ruang terbuka hijau dan taman kota yang representatif. Kemacetan yang masih sangat parah sebab tidak ada sistem arus lalu lintas dan sistem transportasi umum yang jelas, polusi udara serta tingkat kriminalitas yang masih sangat tinggi.
Cita-cita besar agar kota Makassar menjadi kota yang berbudaya dan beradab mesti dipikirkan dengan serius.
Makassar memiliki sejarah panjang, sejarah kebesaran dan memiliki nilai-nilai luhur. Paling penting sejarah telah mencatat kota Makassar pernah menjadi jalur perlintasan strategis perdagangan internasional.
Sehingga, di dalamnya mesti hadir perpustakaan, galeri seni, gedung kesenian, museum hingga ruang ekspresi dan taman kota yang representatif. Hal ini pasti menandakan bahwa kota ini terurus dan terkelola dengan baik.
Hal di atas mungkin akan tercapai ketika kita dan pemerintah kota sudah menganggap bahwa kebutuhan di atas sudah sama pentingnya dengan pemenuhan kebutuhan dasar warga kota lainnya.
| Menutup Celah Mafia Tanah: BPN Harus Jadi Pelindung, Bukan Pintu Masuk |
|
|---|
| Spirit Tembok Cina dari Qin Shi Huang ke Prabowo: Menenun Kejayaan dan Estafet Peradaban Bangsa |
|
|---|
| Fitrah Perempuan dan Kesetaraan Laki-laki |
|
|---|
| Arena Wati, Sastrawan Negara Dilupakan di Negerinya |
|
|---|
| Sistem Pendidikan Krisis Iman, Lahirkan Generasi Rapuh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251103-Andi-Yahyatullah-Muzakkir-Founder-Anak-Makassar-Voice.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.