Opini
Dari Paris, London Hingga Makassar
Sekarang mari kita lihat kota-kota besar di dunia seperti dikutip CNN Indonesia dan Gramedia dan dari berbagai sumber.
Taman kota ini bisa diakses secara gratis, di sini tentu sebagai ruang ekspresi, ruang bertemunya para pengunjung dan saling menyapa, tempat dimana kita bisa merasakan udara yang bersih dan segar.
Artinya, kota yang memiliki ruang terbuka hijau yang representatif adalah kota yang terurus, kota yang terkelola dengan baik.
Dari kota Vancouver kita bisa belajar bahwa diperlukan kesadaran semua elemen untuk menciptakan kota hijau. Sebagai penanda bahwa masyarakatnya memiliki kualitas dan kesadaran hidup yang tinggi.
Selanjutnya London di Inggris. Memiliki sistem transportasi umum yang terkenal seperti London Underground yang sangat efisien, mudah digunakan dan amat terjangkau.
Selain itu juga memiliki museum dan perpustakaan ternama di dunia antara lain British Museum hingga Science Museum yakni museum seni, budaya, sejarah sains, teknologi hingga industri.
Perpustakaannya meliputi British Library mencakup dua ratus juta item yang di dalamnya ada buku dan manuskrip, National Poetry Library yakni perpustakaan yang di dalamnya khusus puisi hingga perpustakaan lain seperti The London Library dan BFI Reuben Library.
Dari London kita bisa belajar bahwa untuk menciptakan kota yang teratur mesti dimulai mengelola sistem arus lalu lintasnya terlebih dahulu.
Artinya, untuk mengatasi masalah kemacetan, kita mesti memiliki sistem transportasi umum dan sistem arus lalu lintas yang jelas.
Selanjutnya Paris di Prancis. Kota yang sangat terkenal sebagai kota yang berbudaya dan beradab. Bahkan pemenang nobel karya sastra terbanyak ada di Prancis.
Paris adalah ibu kota dari Prancis yang memiliki tata kelola kota yang sangat baik sebagaimana wujud dari negara maju.
Perpustakaannya yang selalu dikunjungi dan menjadi rujukan antara lain Bibliotheque Nationale de France (BnF) perpustakaan utama Prancis dan termasuk perpustakaan Marguerite Durand yakni perpustakaan khusus yang fokusnya pada feminisme, dan beberapa museum-museum penting yang masih menjadi rujukan banyak orang.
Kota-kota di atas menjadi penanda bahwa untuk menjadi kota dunia harus memiliki standar tertentu, terkelola dengan baik dan didukung oleh kebijakan pemerintah terkait.
Sebagaimana kota-kota maju yang ada di dunia memiliki ruang terbuka hijau seperti taman kota yang representatif, memiliki sistem arus lalu lintas dan sistem transportasi umum, memiliki bangunan simbolis seperti perpustakaan hingga museum yang di dalamnya memuat sejarah, intelektualitas, moralitas dan jejak-jejak penting.
Lantas bagaimana dengan kota Makassar?
Membayangkan kota Makassar seperti kota-kota maju di atas tentu masih sangat jauh.
Hari ini kota Makassar masih mengesankan sebagai kota yang tak berpenghuni, kota yang belum terurus dengan baik. Sebab, masalah-masalah dasar saja belum mampu diselesaikan.
| Menutup Celah Mafia Tanah: BPN Harus Jadi Pelindung, Bukan Pintu Masuk |
|
|---|
| Spirit Tembok Cina dari Qin Shi Huang ke Prabowo: Menenun Kejayaan dan Estafet Peradaban Bangsa |
|
|---|
| Fitrah Perempuan dan Kesetaraan Laki-laki |
|
|---|
| Arena Wati, Sastrawan Negara Dilupakan di Negerinya |
|
|---|
| Sistem Pendidikan Krisis Iman, Lahirkan Generasi Rapuh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251103-Andi-Yahyatullah-Muzakkir-Founder-Anak-Makassar-Voice.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.