Opini
Membedah Proses Kreatif Menulis KH Masrur Makmur
Dr. K.H. Masrur Makmur tampil memukau di Workshop Literasi Santri Digital. Semangat menulisnya disebut setara Ibnu Batutah dan Buya Hamka.
Masrur yang menulis buku “Balancing of Life dan Pelangi di Negeri Awan” ini, tampil piawai membakar jihad menulis para santri yang hadir.
Hemat penulis, dalam panggung literasi Indonesia, sosok Dr. Masrur Makmur hadir sebagai penulis yang patut diacungi jempol.
Ketelitiannya dalam menulis buku, sungguh luar biasa dan tercermin dari proses kreatif melahirkan karya buku yang ditulisnya dengan sangat teliti.
Dedikasi semacam ini menunjukkan komitmen yang mendalam terhadap kualitas dan akurasi informasi yang disampaikannya melalui karya-karya bukunya yang dipersembahkan pada pembaca di Indonesia.
Sekadar catatan buku karya K.H. Masrur bertajuk” Balancing of Life” kini beredar di seluruh outlet toko buku Gramedia di seluruh Indonesia
Masrur tidak hanya berhenti pada proses koreksi dan ketelitiannya dalam melahirkan karya buku.
Ia juga dikenal sebagai seorang pembaca yang ulet.
Kebiasaan membaca yang kuat ini, memperkaya wawasan dan referensinya, sehingga setiap tulisannya memiliki dasar yang kokoh dan mendalam.
Dengan kekayaan referensi yang dimilikinya, tidaklah berlebihan jika beliau disandingkan dengan ulama besar seperti Ibnu Batutah dalam hal menulis buku.
Penulis menggariskan Ibnu Batutah, seorang pengelana dunia yang hidup pada abad ke-14, dikenal luas karena catatan perjalanannya yang mendetail dan komprehensif. Karya bukunya berjudul “Rihlah Ibnu Batutah” atau “Tuhfat al-Nuzzar
fi Ghara’ib al Amsar wa ‘Aja’ib al-Asfar” (Hadiah bagi Para Pengamat tentang Keajaiban Kota-kota dan Keajaiban Perjalanan), menjadi sumber rujukan penting bagi para sejarawan dan peneliti hingga saat ini.
Dalam bukunya, Ibnu Batutah mengisahkan pengalamannya mengunjungi berbagai wilayah di dunia, mulai dari Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, hingga Asia Tenggara.
Karya Ibnu Batutah tidak hanya mencatat aspek geografis dan budaya suatu wilayah, tetapi juga memberikan gambaran yang kaya tentang kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang ia temui.
Catatan-catatannya memberikan wawasan berharga tentang interaksi antar budaya dan peradaban pada masanya.
Masrur, adalah seorang pengelana ilmu yang telah berkeliling dunia sembari menuliskan kisah perjalanannya. Ibarat Ibnu Batutah pengelana dunia pada abad ke-14 yang menaklukkan 44 negara selama 29 tahun dengan durasi waktu perjalanan 120.700 telah menulis buku “Rihlah Ibnu Batutah”.
| Hapus Roblox dari Gawai Anak: Seruan Kewaspadaan di Tengah Ancaman Dunia Virtual |
|
|---|
| Mendobrak Tembok Isolasi: Daeng Manye, Perjuangan Tanpa Henti untuk Setiap Jengkal Tanah Takalar |
|
|---|
| Desentralisasi Kehilangan Nafas: Ketika Uang Daerah Mengendap |
|
|---|
| Transformasi Unhas, Melawan Kebencian dan Irasional |
|
|---|
| Spirit Resolusi Jihad dan Santri Indonesia: Dari Medan Perang ke Medan Peradaban |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.