Opini Tribun Timur
Bukan Rapat Biasa, Ini Strategi Cerdas Daeng Manye Mencari 'The Next Top Leader' di Takalar
Weekly meeting yang digagas Daeng Manye ini adalah sebuah "terobosan yang unik, bahkan satu-satunya di Indonesia".
Oleh: Imran Juna
Kepsek SDN 11 Bontosanra Takalar
TRIBUN-TIMUR.COM - Di bawah langit Takalar yang kian cerah, ada sebuah narasi kepemimpinan yang sedang ditulis dengan tinta inovasi dan gebrakan.
Weekly meeting ke-13 bukanlah sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah manuver strategis yang menarik, menandakan pergeseran pola kepemimpinan yang tidak biasa. Jika biasanya forum ini hanya diisi para Kepala Dinas, kini sorotan tajam itu diarahkan pada para Kepala Bidang dan Camat.
Ddobrak Stagnasi, Temukan Potensi Terpendam
Perubahan format ini bukan tanpa alasan. Ini adalah langkah nyata dari seorang pemimpin yang tidak puas dengan laporan di atas kertas. Bupati Takalar, yang akrab disapa Daeng Manye, ingin memastikan arah kebijakannya tidak terhenti di meja para Kepala Dinas.
Pertemuan ini menjadi cermin untuk melihat seberapa jauh visi pembangunan telah meresap hingga ke lapisan operasional. Apakah ide-ide brilian sudah menjadi aksi nyata di lapangan, atau masih stagnan di level eselon dua? Inilah momen evaluasi yang jujur dan langsung, menjembatani kesenjangan antara kebijakan di tingkat atas dan implementasinya di tingkat bawah.
Namun, ada satu lagi dimensi yang jauh lebih menarik dari pertemuan ini: ajang pencarian bakat. Jika di televisi kita mengenal Indonesian Idol untuk mencari bintang tarik suara, maka di Takalar, Daeng Manye sedang melahirkan "Takalar Idol" untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Beliau tidak hanya mencari pelaksana kebijakan, melainkan "talenta-talenta cerdas, cekatan, dan inovatif" yang mampu memahami dan menerjemahkan visi besar.
Mutasi Efektif vs Rotasi Hampa
Narasi kepemimpinan Daeng Manye ini bukan hanya soal inovasi, tapi juga sebuah jawaban elegan terhadap kritikan terkait penempatan jabatan yang dinilai lambat. Ini bukanlah kelambatan, melainkan "kehati-hatian seorang pemimpin yang visioner".
Selama ini, sistem penempatan jabatan seringkali diwarnai oleh bisik-bisik dan dugaan "jalur koneksi" atau "mahar politik".
Akibatnya, banyak talenta brilian yang terpendam, tidak muncul ke permukaan karena mereka tidak memiliki akses atau materi.
Melalui Takalar Idol versi ASN ini, Daeng Manye secara tegas ingin "mendobrak sistem lama" tersebut. Ia tidak ingin tergesa-gesa melakukan mutasi yang hanya akan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat lain. Ia ingin "menemukan berlian-berlian tersembunyi" yang selama ini tidak terpantau.
Pertemuan ini menjadi panggung bagi mereka untuk bersinar, menunjukkan kapasitas, inovasi, dan pemahaman mereka terhadap arah kebijakan. Ini adalah "pencarian talenta berbasis kinerja dan potensi nyata", bukan lagi berdasarkan kedekatan atau materi.
Kepemimpinan Visioner yang Turun Tangan
Weekly meeting yang digagas Daeng Manye ini adalah sebuah "terobosan yang unik, bahkan satu-satunya di Indonesia". Ini menunjukkan bahwa beliau adalah tipe pemimpin yang "visioner" dan "tidak hanya menunggu laporan di balik meja".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.