Wine, Jus, dan Ribuan Cerita Investigasi Berbaur di GIJC25 Kuala Lumpur

Pembicaraan lain dengan Lena, penulis independen asal Albania tak kalah seru. Ia dan kebanyakan jurnalis di negaranya tidak punya social media populer dunia seperti TikTok hingga Instagram untuk pribadi.

Kerahasiaan data dan tidak berharap medium ini untuk jadi jalur distribusi berita.

Standing party ini memang hanya momen kecil di antara rangkaian panjang Global Investigative Journalism Conference tahun 2025 (GIJC2025) 20-24 November 2025. 

Namun justru di ruangan level 4 KLCC yang penuh sesak inilah, solidaritas jurnalis dunia terasa paling hidup.

Segelas anggur merah sebagai saksi pertemuan lintas negara yang mungkin akan melahirkan kolaborasi besar di masa depan.

Pada satu momen dalam forum GIJC ini saya dipaksa berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri: selama ini, sejauh mana saya benar-benar menjalankan fungsi kontrol sosial yang menjadi salah satu pilar utama jurnalisme?

Di forum akbar ini, jurnalis-jurnalis hebat menceritakan kisah mencekam demi menegakkan keadilan.

Dan di situlah saya menyadari: menjadi corong suara rakyat bukan soal berteriak paling keras, tapi soal memastikan jeritan rakyat yang paling kecil didengar sampai ke ruang-ruang kekuasaan paling tinggi.

Momentum ini menjadi refleksi bagi saya menilai ulang apakah selama ini saya sudah berani untuk menjalankan tugas suci jurnalis yaitu mengawasi penguasa dan menyuarakan yang tak didengar?

Malaysia tuan rumah GIJC25

Global Investigative Journalism Network (GIJN) bekerjasama dengan Malaysiakini jadi tuan konferensi akbar jurnalis investigasi dunia. 

Tribunnews jadi satu dari tujuh rombongan peserta dari Indonesia disponsori Indo-Pacific Media Resilience. 

Pertemuan dikemas dalam program Global Investigative Journalism Conference (GIJC25), berlangsung pada 20-24 November 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. 

GIJC25 sendiri merupakan konferensi internasional mengumpulkan jurnalis data, jurnalis investigasi, dan peneliti dari seluruh belahan bumi.

Program ini digelar per dua tahun dengan agenda konferensi, diskusi panel, sesi jejaring, dan pengumuman beasiswa. 

GIJC23 di Swedia dihadiri 2.100 peserta dari 132 negara. Pertama kali diselenggarakan di luar Eropa, GIJC25 kurang lebih diikuti 1.500 jurnalis dari 100 negara dan teritori.