Apa Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN?, 16 Orang Sudah Tersangka
Para tersangka punya peran masing-masing, mulai dari aktor intelektual, pengintai, penculik, hingga eksekutor dan pembuang jasad.
Namun, Eras disebut tidak menyetujui penyerahan korban di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Lantas Eras dkk bertolak ke kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Sekitar pukul 18.40 WIB, Eras sudah sampai di lokasi penukaran, dan korban diserahkan kepada oknum aparat dan tangan kanan bos sekitar pukul 18.55 WIB,” paparnya.
Setelah itu, Eras dan kawan-kawan serta D bergerak menuju Arcici Sport Center, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Adrianus menyebut, Kopda FH menyerahkan uang senilai Rp45 juta kepada Eras sebagai imbalan pekerjaan.
Daftar Tersangka dan Klaster
Inilah daftar tersangka kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang pembantu Bank BUMN di Jakarta.
Aktor Intelektual
1. Dwi Hartono (DH): pengusaha asal Tebo, yang diduga otak utama penculikan dan pembunuhan.
2. YJ: turut serta merencanakan penculikan bersama DH.
3. AA: bagian dari tim perencana, ditangkap di Solo.
4. C alias Ken: ikut dalam perencanaan, ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK).
Pelaku Penculikan
5. AT: eksekutor lapangan yang menculik korban dari parkiran supermarket di Pasar Rebo.
6. RS: ikut menculik korban.
7. RAH: bagian dari tim penculik.
8. RW alias Eras: anggota tim penculik.

Tim penculik ini merupakan debt collector di Jakarta sekitar.
Untuk Erasmus Wawo atau Eras merupakan mantan residivis yang pernah mendekam di Rutan Cipinang.
Tersangka EW alias Eras (28) diamankan di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Kamis (21/8/2025).
Eras ditangkap Tim Resmob Komodo Sat Reskrim bersama Unit Pamwaster Sat Pam Obvit Polres Manggarai Barat, Polda NTT.
Eras adalah warga Manggarai Timur, NTT yang berdomisili di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pelaku sehari-hari bekerja sebagai penagih utang atau debt collector dan juga mantan atlet kickboxing.
Kickboxing adalah seni bela diri dan olahraga tarung yang menggabungkan pukulan (boxing) dan tendangan (kicking) dalam satu pertandingan.
Saat ditangkap Eras menggenakan pakaian serba hitam yakni sweater hitam, celana pendek hitam dan sepatu putih.
Eras tidak berkutik dan tidak melakukan perlawanan saat ditangkap dan langsung diborgol aparat Polres Manggarai Barat.
Kuasa hukum empat tersangka klaster penculikan, Adrianus Agal mengatakan kliennya diperintahkan oleh oknum inisial F untuk menculik korban.
Empat tersangka itu diduga hanya menjalankan perintah dari aktor intelektual yang menjanjikan imbalan Rp 50 juta.
Meski begitu, Adrianus Agal mengungkapkan mereka baru menerima uang muka atau Down Payment (DP).
Klaster Eksekutor
9. M: pelaku penganiayaan
10. T: eksekutor yang menyebabkan kematian korban
11. U: membantu membuang jasad ke Bekasi
12. N – pelaku yang ikut dalam pembuangan jasad
Klaster Pengintai
13. Eka
14. Wiranto
15. Rohmat Sukur – bertugas membuntuti korban sebelum penculikan.
Motif pembunuhan
Motif sakit hati diduga menjadi penyebab kasus pembunuhan yang menimpa Kepala Cabang Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta (37).
Pelaku utama, Dwi Hartono, diketahui pernah mengajukan pinjaman senilai Rp13 miliar.
Namun, permohonan tersebut ditolak oleh Ilham.
Penolakan itu diduga memicu dendam, hingga akhirnya Dwi merencanakan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta.
Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa Dwi Hartono, seorang pengusaha, diduga menjadi otak di balik pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dwi Hartono disebut sakit hati setelah upayanya mengajukan pinjaman atau kredit fiktif senilai Rp13 miliar terendus oleh Ilham.
Permohonan tersebut langsung dicoret oleh Ilham Pradipta, yang juga dikenal sebagai mantan penyiar radio.
Diduga karena dendam, Dwi kemudian merancang rencana untuk menghabisi nyawa Ilham dengan cara menyewa jasa debt collector guna melakukan penculikan.
Meski demikian, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dan belum dapat memastikan motif pasti di balik pembunuhan tersebut.
asus dugaan kredit senilai Rp13 miliar juga menyeret nama korban, yang diketahui memiliki hobi solo touring dengan mengendarai Kawasaki Z900.
Mengutip laporan Kompas.com, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa tragis yang menimpa salah satu Kepala Cabang BRI tersebut.
Pernyataan itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis (21/8/2025).
"Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman, kita juga prihatin, sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu dimasukin mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi," ujar Hery dikutip via Bangka Post (26/8/2025).
Ia menjelaskan, pihaknya bersama aparat kepolisian kini tengah mendalami lebih jauh terkait motif di balik penculikan dan pembunuhan itu.
Termasuk menelusuri kemungkinan keterkaitan kasus dengan urusan penagihan kredit ataupun faktor lain yang belum terungkap.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Sekongkol 15 Tersangka: Pengusaha Tebo hingga Oknum TNI Terlibat Rajapati Kacab Bank BUMN
Munafri Larang ASN Flexing, Minta Fokus Layani Masyarakat |
![]() |
---|
80 Kapal Sandar, Nelayan Tupabiring Hentikan Aktivitas karena Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Sosok Djati Wiyoto Abadhy Kapolda Kaltara, Alumni Akpol 1991 Letting Kapolri Naik Pangkat Bintang 2 |
![]() |
---|
Karier Moncer Komjen Suyudi Ario Seto, Alumni Akpol 1994 Pertama Pangkat Jenderal Bintang 3 |
![]() |
---|
Penerbangan Perdana di Bone, Pengrajin Songkok Recca Siap Menembus Pasar Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.