Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Makassar Dibakar

Presiden Prabowo Subianto Bicara Tujuan Gedung DPRD Makassar dan Sulsel Dibakar: Niatnya Bikin Rusuh

Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/THAMZIL THAHIR
DPRD DIBAKAR - Inilah kondisi Gedung DPRD Makassar di Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Sulsel, Sabtu (30/8/2025) pagi, setelah dibakar. Tampak gedung berlantai 3 itu kini tinggal puing, begitu pula dengan mobil dan sepeda motor yang ikut terbakar sejak Jumat (29/8/2025) malam hingga Sabtu (30/8/2025) dini hari. 

Ahad atau Minggu (31/8/2025) kemarin, Nasaruddin datang melayat di rumah duka Abay di Jalan Balang Baru II, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Makassar.

“Saya secara pribadi dan juga sekaligus oleh Presiden Prabowo menyampaikan rasa bersungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Presiden menitipkan salam duka dan doa agar keluarga tabah menghadapi musibah ini,” ujar menteri kelahiran Bone, 23 Juni 1959 atau 66 tahun lalu itu.

Baca juga: Pelukan Terakhir Abay untuk Ibunya Sebelum Tragedi DPRD Makassar, Ternyata Itu yang Terakhir

Di Kabinet Merah Putih, ada 9 menteri dan wakil menteri berdarah Sulsel, namun Nasaruddin diutus Prabowo.

Menteri lainnya berdarah Sulsel, yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan  Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding.

Sementara di jajaran wakil menteri yakni Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Dzulfikar Ahmad Tawalla, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, dan Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta.

Sepuluh bulan menjabat Presiden RI, Prabowo belum pernah sama sekali berkunjung di Sulsel dalam kapasitas "RI 1".

Di Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, sering ada unjuk rasa memprotes/menentang kebijakan di era kepemimpinan Prabowo.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan melindungi setiap aksi unjuk rasa sebagai bentuk penjaminan hak untuk menyampaikan pendapat selama unjuk rasa digelar secara damai dan sesuai aturan.

Namun, mantan Pangkostrad itu mengaku mendapatkan laporan bahwa terdapat kelompok-kelompok yang berniat berbuat rusuh dengan membawa petasan.

"Di banyak tempat saya dapat laporan, datang truk-truk, di situ ada petasan-petasan yang berat dan besar, dan ini anggota (polisi) banyak kena petasan," kata Prabowo.

"Ini sudah menurut saya memang-memang sudah perusuh, niatnya membakar, ditemukan truk isinya alat-alat untuk membakar," imbuh mantan Menteri Pertahanan RI itu.

Di Sulsel, guna mencegah kerusuhan meluas, prajurit TNI kini disiagakan di kantor-kantor pemerintah dan objek vital lainnya.

Bahkan, Markas Polrestabes Makassar, kantor polisi, juga dijaga tentara.

TNI dari 3 matra (darat, laut, udara) dikerahkan, termasuk dari Divisi Infanteri 3/Darpa Cakti Yudha atau Divif 3/Kostrad.

Divisi Infanteri 3 bermarkas Bontomarannu, Kabupaten Gowa, berjarak sekitar 26 Km dari titik nol Kota Makassar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved