Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Moncongloe Kecewa Dituduh 'Bodoh Semua' oleh Oknum Polisi, Imbas Tangkap Terduga Pengedar Sabu

Pada Selasa (11/11/2025) malam, warga tangkap tangan dua pemuda diduga kurir dan pemakai sabu.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
PEMUDA DIAMANKAN WARGA - Pada Selasa (11/11/2025) malam, warga tangkap tangan dua pemuda diduga kurir dan pemakai sabu. Keduanya diamankan Polsek Moncongloe sebelum dilepas. 
Ringkasan Berita:
  • Polisi gondrong sebut warga Moncongloe Maros bodoh
  • Kekecewaan Warga terhadap Polsek Moncongloe
  • Warga Dusun Ballapati menangkap tangan dua pemuda yang diduga kurir dan pemakai sabu di Pos Ronda.
  • Rekan polisi gondrong yang mengenakan pakaian dinas meminta maaf atas ucapan anggotanya.
  • Warga mendapat kabar bahwa Polsek Moncongloe telah melepas terduga pelaku.

 

 

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga kecewa dengan pelayanan Polsek Moncongloe, Kabupaten Maros.

Bukannya dilayani atau diperlakukan baik setelah melaporkan peredaran sabu, warga Dusun Ballapati malah mendapat perlakuan tak pantas.

Seorang warga, NA menjelaskan, pada Selasa (11/11/2025) malam, warga tangkap tangan dua pemuda diduga kurir dan pemakai sabu.

Sekira pukul 21.00 Wita, warga hubungi Polsek Moncongloe dan menyampaikan jika ada dua orang mencurigakan.

Warga yakin, dua orang itu sedang mencari sabu-sabu yang disimpan rekan sebelumnya.

Dua pemuda mengaku dari Makassar itu berusaha kabur, namun motor dan ponselnya sudah disita warga.

Sekira sejam kemudian, polisi dari Polsek Moncongloe datang. Satu polisi berambut gondrong, diikat dan mengenakan pakaian preman.

Saat tiba, beberapa polisi kemudian mencari dua pelaku yang ditahan.

Dua pemuda itu kemudian perkenalkan diri.

"Pak. Saya pak," kata pria berbaju putih sembari berdiri setelah jongkok.

Polisi gondrong itu kemudian mencecar pertanyaan kepada dua pria itu.

Sejumlah warga di Pos Ronda menyaksikan polisi cecar terduga pelaku.

Tak lama kemudian, dua pemuda itu digiring ke pinggir sungai, jaraknya sekira 20 meter dari Pos Ronda.

Polisi mencari paket sabu setelah periksa percakapan terdakwa dengan rekannnya.

"Dalam rekaman, pelaku bilang. Mana musimpan sundal....," kata NA yang mendegar pesan suara itu, Jumat (14/11/2025).

Setelah sekira 30 menit di lokasi, polisi menggiring dua pemuda itu dengan alasan dibawa ke Mapolsek.

Pria baju hitam dibonceng motor metik. Pria baju putih, naik ke mobil patroli sedan.

Lantaran murka, pelaku tak mau mengaku sedang bertransaksi, pemuda BSR I murka dan menendang motor pelaku.

Saat itu, polisi gondrong itu mengeluarkan kalimat tak pantas.

"Bodoh. Kalian bodoh semua. Untuk apa kau panggil polisi," kata warga mempergakan kelakuan oknum polisi itu.

Warga tersinggung dengan kalimat oknum polisi itu.

Namun satu rekannya yang mengenakan pakaian dinas, minta maaf.

"Maaf. Maaf atas anggota saya," lanjut warga menurukan.

Polisi kemudian meninggalkan lokasi.

Pada Kamis (13/11/2025) malam, warga mendapat kabar jika Polsek Moncongloe sudah melepas terduga pelaku.

Kekecewaan warga bertambah.

"Untuk apa kami melapor, kalau ujung-ujung dilepas juga," kata warga.

Padahal, warga memastikan polisi menyita barang bukti berupa bong atau alat isap sabu dan saset bening dari terduga pelaku.

"Ada di dapat di sadel motornya," lanjut warga.

Warga mengaku sudah dua kali rugi.

Setelah dibilangi 'bodoh', terduga pelaku yang ditahan pun juga sudah dilepas.

"Kalau begini, tidak usah-mi melapor (ke polisi). Tidak ada gunanya," kata dia.

Warga berharap, Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya copot polisi yang menyebut warga 'bodoh'.

Sebab, oknum seperti itu justru merusak citra kepolisian.

Perumahan di Moncongloe Lappara kerap dijadikan tempat transaksi sabu.

Warga sudah sering mendapati orang asing bertingkah aneh dan mondar-mandir.

"Kami sudah sering dapat orang mencurigakan. Wajar kalau warga was-was," kata dia.

Pagi-pagi datang lagi pemuda boncengan

Menurut warga, pada Rabu pagi, setelah dua pemuda itu diamankan polisi, datang lagi dua pria boncengan motor.

Dua pria itu menggali di dekat tiang pos ronda dan mengambil saset diduga berisi sabu.

Pria itu mengendarai motor metik warna hitam.

Keduanya sama-sama mengenakan baju hitam.

Pembonceng memakai helm tertutup. Sementara boncengan, pakai helm, wajahnya kelihatan dan sedang merokok.

Respon Polres Maros

Kapolsek Moncongloe Ipda Askar dikonfirmasi lewat 0823-8839-xxxx tidak merespon.

Kasubsi Penmas Polres Maros, Marwan Afriady, menanggapi.

“Pertama, kami menyesalkan adanya informasi terkait dugaan tindakan tidak profesional dari oknum anggota Polsek,” katanya.

Ia menegaskan, jika warga memiliki keberatan, maka pelapor dapat memprosesnya secara resmi.

“Kami mendorong pelapor untuk menyampaikan kronologi secara lengkap melalui mekanisme pengaduan resmi ke Propam agar dapat dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi secara objektif,” ujarnya.

Marwan juga menjelaskan alasan dua pemuda tersebut dilepas pada keesokan harinya.

“Itu masih dugaan. Tidak ditemukan barang bukti, dan aplikasi percakapan mereka sudah dihapus. Mereka diamankan semalam karena hampir di massa di lokasi,” jelasnya.

Ia menyebutkan setelah pendalaman oleh anggota polsek, tak ditemukan bukti cukup atas dugaan tersebut.

“Setelah didalami, belum ditemukan bukti yang cukup. Pagi harinya mereka diserahkan kembali ke keluarga masing-masing,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved