Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sulsel, BI Minta Penguatan Pertanian hingga Perdagangan

BI Sulsel menekankan perlunya penguatan sektor pertanian, perikanan, perdagangan, hingga industri pengolahan.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
EKONOMI SULSEL - Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda (tengah) memaparkan kondisi ekonomi Sulsel dalam Bincang Bareng Media di Goodfields, Jalan Botolempangan, Makassar, Senin (17/11/2025). BI memberikan beberapa rekomendasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan beberapa rekomendasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel.

BI Sulsel sendiri memprediksi ekonomi Sulsel tahun 2025 tumbuh stabil dibandingkan tahun sebelumnya, dalam rentang 4,9 persen hingga 5,7 persen.

BI Sulsel menekankan perlunya penguatan sektor pertanian, perikanan, perdagangan, hingga industri pengolahan.

Tujuannya agar Sulsel mampu tumbuh lebih tinggi dan berkelanjutan.

Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengatakan sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian Sulsel.

Namun sektor ini dinilai masih menghadapi persoalan klasik.

Mulai dari produktivitas lahan yang rendah hingga alih fungsi lahan yang tidak optimal.

“Kami merekomendasikan perluasan jaringan irigasi teknis, modernisasi irigasi yang sudah ada, mekanisasi alat pertanian, serta penerapan Good Agricultural Practices,” kata Rizki, saat Bincang Bareng Media di Goodfields, Jalan Botolempangan, Makassar, Senin (17/11/2025).

BI Sulsel juga menyoroti semakin menurunnya jumlah petani serta usia petani yang semakin tua. 

Untuk itu, kata dia, diperlukan insentif khusus bagi generasi muda agar tertarik masuk ke sektor pertanian. 

Pada subsektor komoditas kelapa sawit, dan kakao, produktivitas disebut masih rendah dan impor lebih besar daripada ekspor. 

BI merekomendasikan replanting, riset bibit unggul, dan pemetaan lahan potensial.

Untuk sektor perikanan, Rizki mengatakan perlunya penambahan cold storage, peningkatan fasilitas penangkapan, dan penggunaan fish finder.

Tujuannya agar nelayan tidak lagi mencari ikan, tetapi langsung menangkap pada titik potensial. 

Industri pengolahan rumput laut juga dinilai harus diperbanyak karena selama ini Sulsel masih mengekspor bahan mentah, belum masuk ke hilirisasi seperti kosmetik dan farmasi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved