UMKM Makassar
Sulsel Dilanda Krisis Cabai Hijau! Bang Coe Tantang Petani Lokal: Siap Tanam, Saya Siap Beli
Saya cari petani yang berani melakukan cocok tanam cabai hijau. Ayo kita sama-sama bangkit dalam bisnis ini
TRIBUN-TIMUR.COM - Di kalangan driver ojek online Makassar, nama Erwin Wijaya sudah bukan asing lagi.
Mereka memanggilnya dengan sapaan Bang Coe.
Pria kelahiran Ujung Pandang, 25 Desember 1990 itu, adalah sosok yang tak pernah lepas dari dunia usaha.
Namun belakangan, langkahnya menapaki jalan berbeda jalan yang tidak hanya berbicara tentang bisnis kuliner, tetapi juga pertanian, sesuatu yang jarang disentuh para pelaku UMKM diperkotaan.
Hari ini, Bang Coe berdiri di tengah aktivitas warungnya yang ramai di Jalan Sungai Saddang Baru, tempat Ayam Penyet Bang Coe pertama kali viral.
Di balik kepulan asap ayam goreng dan suara ramai kendaraan, ia menyimpan satu kegelisahan yakni cabai hijau sebagai bahan utama sambal khasnya kian sulit ditemukan.
"Saya cari petani ini yang berani tanam cabai,” ujar bang Coe.
" Saya cari petani yang berani melakukan cocok tanam cabai hijau. Ayo kita sama-sama bangkit dalam bisnis ini,” sambungnya.
Selama lima tahun terakhir, Bang Coe belum menemukan petani yang secara khusus menanam cabai hijau di Sulawesi Selatan.
Padahal, kebutuhan usahanya tidak kecil 30–40 kilogram cabai per hari.
Cabai hijau telah menjadi identitas Ayam Penyet Bang Coe rasa pedas segar tanpa campuran lain, yang telah menarik pelanggan dari Makassar, Maros, Gowa, hingga wisatawan asing.
“Berapapun cabai yang ditawarkan petani, saya beli. Saya butuh sekali,” lanjutnya.
Menurutnya berkolaborasi dengan petani adalah bagian dari mimpinya untuk ikut mensejahterakan ptani.
Mimpinya tidak datang tanpa alasan.
Banyak keluarga besarnya adalah petani.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Bang-Coe-memperlihatkan-cabai-hijau-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.