Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Buruk

Makassar dan Gowa Status Awas Bencana

Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Istimewa/BPBD Makassar
WASPADA BENCANA - BPBD Makassar melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala Kota Makassar, Rabu (12/2/2025) dini hari. Makassar dan Gowa masuk daftar zona merah waspada bencana di musim hujan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi melanda Kota Makassar dan sekitarnya berberapa hari terakhir. 

Selain hujan lebat, angin kencang juga beberapa kali terjadi menyebabkan pohon tumbang di sejumlah titik. 

Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk

Ada beberapa wilayah di Sulsel yang diidentifikasi berisiko banjir jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi. 

Beberapa diantaranya Pangkep, Makassar, Gowa, dan Maros. 

Empat wilayah ini masuk zona merah atau status awas. 

"Sesuai infromasi BMKG Kota Makassar dalam status awas," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Muh Fadli.

Baca juga: BPBD Maros Petakan Wilayah Rawan Bencana, 10 Kecamatan Potensi Banjir

 Status awas untuk wilayah Kota Makassar bisa menyebabkan banjir dengan ketinggian diatas 0,5 meter. 

Sementara untuk wilayah di luar Makassar berpotensi longsor dan memutus akses utama transportasi. 

Untuk itu, masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem untuk beberapa hari kedepan. 

Masyarakat juga diimbau menghindari berteduh di bawah pohon besar , papan reklame atau tiang listrik saat hujan deras dan angin kencang. 

"Pastikan atap rumah, genteng dan talang air terpasang kuat,  lakukan mitigasi dan amankan dokumen penting," pesannya. 

Tanggap Banjir

Pemerintah Kota Makassar melibatkan masyarakat dalam memitigasi bencana, termasuk banjir. 

Warga diedukasi untuk tanggap menghadapi banjir dan kebencanaan lainnya. 

Camat Biringkanaya, Juliaman menyampaikan, mereka tergabung sebagai warga Kampung Siaga Banjir (KSB). 

Angggota KSB terdiri dari warga yang bermukim di wilayah rawan banjir, seperti warga Kelurahan Paccerakkang, Katimbang, dan Bakung. 

"Sebelumnya warga KSB telah mengikuti pelatihan dan simulasi terkait mitigasi apabila terjadi banjir," ucap Juliaman.

Mereka nantinya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial. 

Warga KSB dibekali cara melakukan pertolongan pertama pada kebencanaan. 

KSB ini akan memastikan warga siap menghadapi segala bentuk ancaman saat terjadi bencana. Mulai dari mitigasi, analisis, dan tindakan nyata. 

"Mereka akan standby melakukan pertolongan apabila terjadi bencana, sudah ada kepengurusan yang dibuat. Mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, serta seksi-seksinya," jelas Juliaman. 

Mereka juga akan membantu dinas sosial dalam mempersiapkan makanan bagi pengungsi. 

Sudah ada lumbung atau stok bantuan kebencanaan yang disiapkan oleh KSB. 

Bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. 

"Bahan makanan, logistik dan keperluan masyarakat terdampak sudah disispkan," katanya. 

Kecamatan Biringkanaya merupakan daerah rawan banjir. 

Pasca diguyur hujan beberapa jam, jalanan di Kelurahan Paccerakkang sudah tergenang hingga 50 cm. 

Untungnya cuaca kembali normal sehingga genangan berangsur turun. 

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berharap kampung siaga bencana ini bisa meminimalisir atau mitigasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pemerintah harus selalu hadir di tengah masalah masyarakat, dengan adanya kampung tangguh, warga tahu bagaimana harus bersikap dan mengelola situasi saat terjadi bencana.

"Karena kita tahu, bencana tidak bisa diprediksi. Ketika panik muncul dalam kondisi darurat, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya.

"Jadi yang jadi dasar bukan kepanikan, tapi bagaimana menolong dan menyelamatkan orang lain," sambungnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Andi Bukti Djufrie menyampaikan, total 120 orang yang telah dikukuhkan sebagai petugas KSB. 

Masing-masing 60 orang di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya. 

"Dua kecamatan yang dipilih ini memang karena sering terkena banjir. Dengan KSB ini kita terus berusaha mengurangi tingkat kebanjiran," jelasnya. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved