Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Air Banjir Bisa Bawa Penyakit Mematikan, Dinkes Makassar Ingatkan Warga

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Andi Mariani menyampaikan, risiko penularan penyakit ini meningkat di musim hujan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com
BANJIR MAKASSAR - Kondisi banjir Makassar tepatnya di Jl AP Pettarani, Senin (13/2/2023) siang. Dinkes Makassar ingatkan air banjir bawa penyakit. 

Tngkat kematian pada kasus konfirmasi juga dinilai sangat tinggi.

Apalagi jika penanganan lambat dilakukan. 

"Kalau sudah terkonfirmasi, itu fatality rate-nya hampir 3/4. Jadi 3 dari 4 itu sekitar 75 persen. Kalau confirm itu sangat sedikit yang bisa selamat,” paparnya.

DBD Meningkat

Selain leptospirosis, Demam Berdarah (DBD) juga patut diwaspadai saat musim hujan. 

Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Nursaidah Sirajuddin menyampaikan, kasus DBD biasanya meningkat pada periode Oktober-Desembaf. 

Untuk itu, masyarakat diharapkan menerapkan gerakan 3M Plus untuk mencegah DBD. 

3 M yang dimaksud ialah menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air. 

Sementara Plus ialah memelihara ikan pemakan jentik, nenggunakan lotion anti-nyamuk, memasang kelambu saat tidur, menggunakan obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi. 

Nursaidah menegaskan, fogging adalah langkah akhir, bukan metode pencegahan utama.

"Fogging bukan pencegahan. Jangan sampai nyamuknya berkembang biak. Kita harus berantas sarangnya. Kita 3M Plus,” jelasnya.

"Fogging untuk membunuh nyamuk dewasa Jentiknya tidak mati. Fogging itu bukan jalan keluar,” lanjutnya.(*)

 

 
 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved