Refleksi Jejak HiFive: Jejak Pemulihan Mantan PSP di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kelompok pengabdi, tim HiFive, Universitas Hasanuddin (Unhas) menutup Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) lewat kegiatan Refleksi Jejak.

Acara dibuka Dyah Ramadhani, Penata Kelola Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta didampingi dosen pendamping, Umniyah Saleh. 

Tim HiFive beranggotakan Liliana Mu’allim (Ketua, Fakultas Kedokteran), Muh. Fauzan Idha (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Muhammad Zoel Ramadhan (Fakultas MIPA), Nur Alya Firdha (Fakultas Hukum), dan Syafira Ramadhani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Program berfokus pada pendampingan mitra melalui berbagai aktivitas penguatan diri.

“Di program ini kami memberikan banyak sekali agenda kepada mitra, untuk menguatkan kepercayaan diri, optimis, dan motivasinya,” kata Liliana Muallim kepada wartawan Selasa (7/10/2025).

Kegiatan berisi konferensi pers, event recap, dan PodCare. Tujuannya meningkatkan kualitas hidup mantan Pekerja Seks Perempuan (PSP) di Kota Makassar melalui penguatan psychological capital, social wellbeing, emotional wellbeing, spiritual wellbeing, dan financial wellbeing.

Salah satu mitra, R, anggota Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI), mengaku terbantu.

 “Mereka datang sukarela mengajari kita, jadi kenapa tidak,” ucapnya.

Pameran kerajinan ikut digelar, menampilkan gelang manik-manik, boneka wol, dan lukisan. Para mitra juga belajar cara pemasaran digital.

Kegiatan ini juga memberi ruang mitra untuk bercerita tentang perubahan yang mereka rasakan selama program. Banyak yang kini lebih percaya diri dan aktif berkarya.

 “Kita diajari pakai Canva, TikTok Shop, dan Shopee,” ujar peserta.

Acara ditutup dengan lagu Terima Kasih Sudah Bertahan yang dibawakan volunteer HiFive.

 “Saya cepat menangis, jadi pas mereka menyanyi tersentuh hatiku. Lagu itu mewakili kami sebagai mantan PS, bangga sekali ku rasa,” kata salah satu mitra.

Tim HiFive berharap masyarakat tidak lagi memberi label atau stigma pada mantan PSP.

 “Kami hadir sebagai ruang untuk pulih. Dampak positif bagi mitra jadi hal utama bagi kami,” tutup Liliana.