Makan Bergizi Gratis
Heboh Siswa MAN 3 Makassar Temukan Ulat di Menu MBG! Pihak Dapur: Itu Wajar!
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Makassar diwarnai penemuan ulat.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 3 Makassar diwarnai insiden tak terduga.
Seorang siswa menemukan ulat di dalam hidangan sayur yang disajikan, Rabu (1/10/2025).
Temuan ini sontak membuat heboh dan langsung dilaporkan ke pihak guru, terlebih insiden ini terjadi pada hari ketiga sekolah tersebut menerima jatah MBG.
Guru MAN 3 Makassar, Adil, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyebut laporan datang langsung dari siswa yang bersangkutan.
"Iya, benar, tadi memang ada yang konfirmasi ke kami dari anak-anak. Siswa menyampaikan bahwa mereka menemukan ulat di makanan, dalam kondisi mati,” kata Adil saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com.
Baca juga: Andi Utta Soroti Menu MBG Berulat, Peringatkan Pengelola SPPG Jaga Higienitas
Ulat sayur adalah nama umum untuk berbagai jenis larva ngengat atau kupu-kupu yang memakan tanaman sayuran dan sering dianggap sebagai hama.
Kehadiran ulat pada sayuran dianggap wajar, terutama pada tanaman yang ditanam secara organik tanpa pestisida.
Adil menjelaskan, insiden ini hanya terjadi pada satu porsi makanan, sementara menu lainnya tetap aman dan dikonsumsi oleh siswa lain.
"Ini baru kejadian pertama. Hari ini kan hari ketiga sekolah dapat (jatah MBG),” ujarnya.
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Biringkanaya-Daya, Muhammad Fajar, akhirnya buka suara.
Fajar mengakui adanya temuan tersebut, namun menyebut ulat yang ditemukan adalah ulat sayuran yang bisa saja lolos dari proses pemeriksaan.
“Kita kurang tahu, mungkin itu ulat di sayur. Kan biasa sayur ada ulatnya dan itu memang ulat sayur," kata Fajar kepada wartawan.
Fajar mengklaim pihaknya telah melakukan proses pengecekan dan pencucian bahan baku secara ketat, termasuk mencuci ayam tiga kali dengan air galon.
Meski demikian, ia tidak menampik kemungkinan ulat lolos dari pemeriksaan, terutama yang bersembunyi di dalam sayuran seperti kacang panjang atau buncis.
“Kalau bisa lolos ulat, itu kami tidak tahu karena ulatnya biasa di dalam sayur. Jadi meski sudah dicuci tetap bisa ada," jelasnya.
Fajar menegaskan bahwa insiden ini hanya terjadi pada satu porsi dan bukan tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB).
Ia bahkan menyebut pihak sekolah memaklumi hal tersebut.
“Tapi ini bukan kejadian luar biasa, hanya satu ompreng,” tegasnya.
“Saya sudah koordinasi sama kepala sekolah. Katanya ini hal wajar, bukan kejadian luar biasa (KLB),” tambahnya.
Meskipun demikian, Fajar memastikan pihaknya akan segera melakukan evaluasi internal untuk memperketat pengawasan agar insiden serupa tidak terulang kembali.
“Kami akan evaluasi lagi lebih ketat, terutama pemeriksaan sayur sebelum dimasak. Ayam dan buah-buahan juga akan dicek lagi baik-baik,” janjinya.
SPPG Biringkanaya-Daya berada di bawah naungan Yayasan Relawan Pengusaha Muda Sulsel dan menjadi salah satu dapur penyedia MBG untuk sekolah-sekolah di Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Ulat Sayur
Beberapa jenis ulat menjadi hama utama dan dapat menurunkan kualitas hasil panen jika tidak segera ditangani.
Jenis yang paling sering ditemukan antara lain ulat daun kubis (Plutella xylostella) yang merusak daun hingga hanya menyisakan lapisan epidermis.
Ada pula ulat grayak (Spodoptera spp.) yang bersifat polifag dan aktif merusak tanaman pada malam hari.
Ulat jengkal (Plusia spp. dan Chrysodeixis chalcites) juga menjadi momok pada kacang-kacangan, sedangkan ulat buah (Helicoverpa armigera) menyerang tanaman bernilai tinggi seperti tomat dan jagung.
Untuk mengendalikan ulat, petani dapat melakukan pembersihan manual dengan memunguti ulat, telur, maupun kepompong.
Penggunaan pestisida alami juga banyak dipilih, misalnya semprotan air sabun, ekstrak bawang putih, atau campuran air cuka.
Selain itu, pemanfaatan musuh alami dan rotasi insektisida kimia menjadi cara efektif untuk mencegah resistensi hama.
Bagi masyarakat yang sudah membeli sayuran, ulat bisa dihilangkan dengan mencuci di bawah air mengalir atau merendam sayuran dalam air garam agar ulat keluar dari sela-sela daun.
Meski demikian, para ahli menegaskan bahwa tertelan ulat sayur umumnya tidak berbahaya karena tubuh dapat mencerna serangga yang tidak beracun.
Namun, kebersihan sayuran tetap perlu dijaga agar lebih aman dikonsumsi.(*)
Andi Utta Soroti Menu MBG Berulat, Peringatkan Pengelola SPPG Jaga Higienitas |
![]() |
---|
57 Ribu Siswa di Luwu Butuh MBG Tapi hanya 1 Dapur Beroperasi, Disdik: Rasio Jauh dari Kebutuhan |
![]() |
---|
Tempe MBG SMAN 5 Kajang Bulukumba Diperiksa, Penyedia Bantah Ada Ulat |
![]() |
---|
Siswa MTsN 1 Jeneponto 'Santuy' Soal Isu Keracunan MBG: Adaji UKS |
![]() |
---|
Siswa SMPN 8 Palopo Temukan Ayam Berdarah di Menu Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.