Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diciduk Bawa Busur, 2 Pemuda di Makassar Ditangkap Saat Hendak Tawuran

Mereka diciduk personel Tim Patroli Polsek Rappocini, saat melintas di Jl Andi Djemma, Makassar, Minggu (28/9/2025).

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Humas Polrestabes Makassar
PELAKU TAWURAN - Saat dua remaja ditangkap bawa busur diduga hendak tawuran oleh Tim Patroli Polsek Rappocini di Jl Andi Djemma, Makassar, Senin (29/9/2025). Pelaku diciduk personel Tim Patroli Polsek Rappocini, saat melintas di Jl Andi Djemma, Makassar, Minggu (28/9/2025). 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua remaja berusia 17 tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diduga anggota geng motor diciduk polisi.

Mereka diciduk personel Tim Patroli Polsek Rappocini, saat melintas di Jl Andi Djemma, Makassar, Minggu (28/9/2025).

Mulanya, personel Polsek Rappocini berpatroli lalu berpapasan sekelompok remaja bermotor.

Melihat kehadiran polisi, kawanan remaja itu kabur.

Dua diantaranya, MKF (17) dan NR (17) berhasil diringkus.

Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin yang dikonfirmasi, Senin (29/9/2025), membenarkan adanya penangkapan itu.

Ia mengatakan, kasus ini bermula ketika polisi mendapatkan informasi adanya rencana tawuran.

Para pelaku berjanjian tawuran melalui media sosial dengan sistem COD.

Lokasi tawuran disebut akan berlangsung di Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate.

Baca juga: Cegah Tawuran Pemuda, Ketua RT RW di Parang Makassar Diminta Aktif Edukasi Warga

Saat berpatroli itu, kawanan remaja yang diduga hendak tawuran itu didapati.

"Kemudian pada saat itu, anggota Polrestabes Makassar akan melakukan pemeriksaan terhadap kelompok tersebut, namun melarikan diri hingga terjatuh," ujar Wahid.

MKF dan NR kata Wahid, diringkus lantaran terjatuh saat hendak kabur.

Saat diperiksa, kedua remaja itu kedapatan membawa senjata tajam jenis anak panah busur.

"Pada saat terjatuh, dilakukan pemeriksaan, ternyata didapati busur, ada busur panah dua batang yang dimiliki oleh kelompok tersebut," ucapnya.

Kedua pelaku beserta barang bukti kemudian digiring ke Polsek Rappocini untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Polisi masih menyelidiki dugaan keterlibatan mereka dalam kelompok geng motor.

Terlebih, belakang di Kota Makassar, tengah marak aksi tawuran kelompok.

"Yah, sampai saat ini, masih didalami siapa pemilik busur tersebut, tapi pada saat dilakukan pemeriksaan, busur itu terjatuh di sekitar mereka," terang Wahid.

"Ini sebenarnya mereka akan menuju ke arah Jalan Metro Tanjung Bunga," tuturnya.

Tawuran di Pannara

Viral di sosial media, tawuran antar kelompok pemuda dikabarkan kembali terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kali terjadi di Jl Pannara, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Sabtu (27/9/2025) dini hari.

Video kejadian itu diunggah akun Instagram mksinfo.official dengan watermark 'Makassar Tidak Aman'

Aksi saling serang kelompok pemuda itu berlangsung di badan jalan sekitar pukul 03.20 Wita.

Tampak segerombolan pemuda bermotor menyerang kelompok lain.

Beberapa orang dari kedua kelompok itu, membawa anak panah busur dengan posisi siap dilesatkan.

Warga mengabadikan kejadian itu dari lantai dua rumahnya.

Belum diketahui ada korban dalam peristiwa itu.

Video unggahan itu, dibanjiri komentar nitizen. 

Satu diantaranya komentar yang ada curiga dengan adanya kejadian tersebut.

Pasalnya, kejadian serupa disebut janggal karena terjadi nyaris bersamaan di beberapa lokasi.

"Tiba2 perang kelompok sporadis di beberapa tempat. Cipta Kondisi atau murni perang kelompok?   Semoga lekas damai Makassarku," tulis akun imam.fdh.

Kapolsek Manggala Kompol Semuel To'longan yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

Ia mengaku telah mengerahkan tim Reskrim Polsek Manggala menyelidiki para pelaku.

"Anggota saya sudah mendatangi ke lokasi melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan saksi," kata Semuel.

Semuel menegaskan, ia dan jajarannya akan memburu para pelaku.

Keseriusan itu, ditandai dengan penelusuran hasil rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Selain itu, lanjut perwira satu melati ini, ia juga telah meminta ke Pemkot Makassar agar membantu penyelidikan dengan memberikan rekaman CCTV di sekitar lokasi.

"Saya sudah meminta ke Pemkot untuk dibantu hasil rekaman CCTV di war room, karena rekaman video beredar juga kurang jelas" tegasnya.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved