Tribun RT RW
Elysabet: Selama Masih Diberi Kepercayaan, Saya Terus Dampingi Warga
Ia lahir dan besar di Makassar, menempuh pendidikan di SD Inpres Sambung Jawa, SMP Baji Minasa, dan SMA Frater.
Baginya, menjadi Ketua RW bukan hanya soal administratif.
Ini tentang hadir bersama warga, mendengar keluhan mereka, dan ikut bekerja menyelesaikan masalah.
“RW bukan hanya bicara di rapat, tapi turun langsung, membersihkan, mengajak, dan memberi contoh,” ujarnya.
Apresiasi
Langkah dan kepemimpinan Elysabet mendapat dukungan dari warganya.
Muhammad Farhan, salah satu warga RW 2, menyebut bahwa kepengurusan RW aktif dan penuh inisiatif.
“Sudah banyak kegiatan positif seperti peringatan 17 Agustus, penanaman tanaman, dan perbaikan fasilitas lorong. Harapannya semoga RW bisa terus membangun dan jadi lebih baik,” ungkap Farhan.
Warga lain, Sarlota Tallulembang, juga mengapresiasi ketanggapan Llisabet dan pengurus RT/RW.
“Selama ini cepat tanggap. Semoga ke depannya lebih bisa memajukan lingkungan,” ujarnya.
Di luar tugas-tugasnya sebagai Ketua RW, Elysabet tetap menjalani kesehariannya sebagai ibu rumah tangga.
Di waktu luang, ia menekuni hobi senam yang menurutnya menjadi cara menjaga semangat dan kebugaran, sekaligus mempererat hubungan sosial di antara ibu-ibu warga.
Dalam sosoknya, terlihat bahwa kepemimpinan tak selalu lahir dari panggung besar.
Kadang, ia muncul dari lorong sempit, dari hati seorang ibu yang peduli, dan dari tangan yang mau kotor membersihkan lingkungan demi kenyamanan bersama.(*)
Mengapa Syarat Calon Ketua RT di Makassar Minimal Lulusan SMP? Penjelasan Resmi BPM |
![]() |
---|
24.507 Jiwa Diwakili 5.923 Siap Memilih 139 Ketua RT di Ujung Pandang Makassar |
![]() |
---|
Sosialisasi Perwali RT/RW di Makassar Ditunda |
![]() |
---|
Mengabdi Tak Kenal Lelah, Kisah Guru Honorer Pimpin 20 KK di Bonto Lebang Makassar |
![]() |
---|
Gen Z Bukan Penonton! Keberanian Nydia Azizah Tangani Konflik di Tengah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.