DPRD Makassar Dibakar
Ke Mana Polisi saat Kantor DPRD Makassar dan Sulsel Dibakar? Kombes Arya: Kekuatan Tak Sebanding
Kombes Pol Arya Perdana mengaku menarik polisi saat terjadi pembakaran di kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polisi menjadi sorotan saat kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel dibakar.
Pembakaran kedua kantor wakil rakyat terjadi pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025).
Tak ada polisi berseragam di kantor DPRD Makassar dan Sulsel.
Peristiwa ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Yaitu Staf Humas dan Protokol DPRD Kota Makassar, Muh Akbar Basri (26), Staf Fraksi PDIP DPRD Kota Makassar, Sarinawati (25) dan Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Saiful Akbar (41).
Baca juga: Tampang 23 Terduga Pelaku Pembakaran dan Penjarahan Gedung DPRD Makassar
Sebanyak 67 mobil dan 15 motor hangus dilalap api.
Banyak warga mempertanyakan kehadiran polisi yang tak tampak di lokasi.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengaku telah menyebar polisi di DPRD Sulsel dan Makassar.
Sebanyak 200 personel di DPRD Provinsi dan 130 di DPRD Kota.
Namun jumlah massa terus bertambah hingga diperkirakan 50 ribu orang, dengan 2.000–3.000 terkonsentrasi di tiap titik.
"Jumlah massa yang terus bertambah hingga kekuatan polisi tidak sebanding," ujar Arya saat menghadiri konferensi pers penangkapan 29 tersangka perusuh, di Mapolda Sulsel, Kamis (4/9/2025).
Bahkan ada di antara mereka menargetkan polisi berseragam sebagai lawan.
Mereka datang untuk mencari polisi.
Atas kekuatan tak sebanding itu, polisi tarik diri dari sekitar lokasi dan memantau dari jauh.
Langkah itu diambil demi keselamatan personel dan menghindari kerusuhan lebih luas.
Polisi kemudian memantau dari jarak aman sambil meminta bantuan TNI.
“Inilah sebabnya rekan-rekan tidak melihat polisi di lokasi. Situasinya tidak sebanding,” jelasnya.
Kerugian Ditaksir Rp253,4 M
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat kerugian sekitar Rp253,4 miliar terbakarnya kantor DPRD Makassar.
Kantor DPRD Makassar dibakar pada Jumat (30/8/2025) malam.
Total 67 unit kendaraan roda empat terbakar.
BPBD mengestimasi harga kendaraan Rp200 juta per unit.
Sehingga total kerugian roda empat mencapai Rp13.400.000.000.
Kemudian roda dua 15 unit dengan estimasi per kendaraan Rp16 juta.
Totalnya ditaksir mencapai Rp 240.000.000.
Kobaran api menghanguskan gedung empat lantai tersebut.
Luasannya 20x20 meter, total luas lantai masing-masing 400 m2;.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Makassar Muhammad Fadli menyampaikan, dalam asesmen ini, personel sulit mengidentifikasi jenis kendaraan.
Alat dan perlengkapan kantor juga tidak dapat di asumsikan karena kondisi masih sangat rawan.
"Fisik alat perlengkapan kantor tidak dapat di kenali dan akses ke ruangan sangat terbatas dikarenakan bangunan rentan keruntuhan," kata Fadli, Minggu (30/8/2025).
Peralatan kantor, arsip, dokumen penting, serta biaya tidak langsung, termasuk pemulihan layanan pemerintahan, relokasi, dan kehilangan arsip belum di masukkan.
Jika dihitung, total kerugian ekonomi nyata bisa jauh lebih besar dari Rp253,4 miliar.
Informasi yang dihimpun, mobil milik Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham ikut terbakar di Gedung DPRD Makassar.
Mobil Lexus milik Aliyah sisa puing-puing, hangus dilalap si jago merah.
Puluhan kendaraan lainnya milik anggota DPRD juga tak tersisa.
Mobil dinas Sekretaris DPRD Rahmat Mappatobba, Kepala Dinas Sosial Andi Bukti Djufrie, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Arlin Ariesta hingga beberapa camat tinggal kerangka.
Beruntung mobil milik Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berhasil selamat dari kobaran api.
Tenaga Ahli Pemkot Makassar Suryadi Maswatu mengatakan, mobil milik Wali Kota sempat diamankan oleh driver.
Saat massa mulai berkerumun di depan Geudng DPRD Makassar, driver spontan membawa mobil tersebut menembus puluhan massa.
Driver memarkir mobil Wali kota di belakang Kantor DPRD Makassar, tepat di depan pintu mushala DPRD.
"Pak Wali tidak pakai mobil dinas, tidak juga pakai patwal, pakai mobil pribadi," ungkap Suryadi kepada Tribun Timur.
Mobil dinas Sekretaris Daerah Andi Zulkifli Nanda juga aman.
Zulkifli datang saat massa sudah beraksi di depan gedung wakil rakyat tersebut, suasananya masih kondusif saat itu, belum ada reaksi berlebih.
Hanya saja mobil yang Zulkifli kendarai sudah tak bisa mengakses pintu masuk DPRD.
Karenanya, ia masuk lewat pintu belakang.
Mobil dinasnya parkir tepat di belakang kendraaan wali kota.
Suryadi menyaksikan langsung bagaimana situasi mencekam tersebut.
Massa mulanya membakar beberapa motor di depan Kantor DPRD.
Setelah itu, massa masuk membakar mobil-mobil mewah yang terparkir di sisi kanan DPRD.
Lalu pindah ke depan halaman, terakhir di sisi atau sayap kiri gedung.
Dari sinilah api mulai menjalar naik ke gedung.
Kobaran api melalap seluruh ruangan tempat berkantor para wakil rakyat.
Tak ada aset atau barang yang selamat. Semua hangus terbakar. (*)
Mahasiswa Bone Jadi Tersangka ITE dalam Kasus Pembakaran Gedung DPRD Makassar |
![]() |
---|
Irjen Rusdi Hartono Gass Poll, Sudah 23 Ditangkap Kasus Pembakaran DPRD Makassar |
![]() |
---|
Tampang 23 Terduga Pembakar dan Penjarah Gedung DPRD di Makassar |
![]() |
---|
Tampang 23 Terduga Pelaku Pembakaran dan Penjarahan Gedung DPRD Makassar |
![]() |
---|
Gedung DPRD Terbakar, Dinas PU Makassar Ajukan Bantuan ke KemenPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.