DPRD Makassar Dibakar
Warga: Tak Adil, Kenapa Hanya Driver Ojol Affan Diberi Rumah oleh Menteri, di Makassar Ada 9 Korban
Warga Makassar protes bantuan rumah cuma untuk Affan. Padahal ada 9 korban demo, termasuk Budi, driver ojol yang kini kritis di ICU.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM — Emosi ketidakadilan mulai meletup di Makassar, empat hari pasca-aksi demo anarkis akhir Agustus 2025 lalu.
Hingga Selasa (2/9/2025) pagi, Makassar tercatat 9 korban.
Empat korban meninggal dunia.
Ada 4 luka masih menjalani perawatan intensif di 3 rumah sakit, RS Grestelina Panakkukang, RS Primaya Urip, dan RS Hermina Toddopuli.
Di media sosial dan group WhatsApp, viral ajakan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk driver ojek online (ojol) Budi Haryadi (30), personel Satpol PP dan juga nyambi jadi driver ojol di Makassar.
“Mohon bantuannya, viralkan di X agar Pak Budi, tulang punggung keluarga, yang hanya warga biasa, yang terjebak kebakaran hingga lompat dari lantai 4. Cepat dibantu,” ujar Lestari Diku Aditya Ning (35), aktivis sosial dan antikekerasan di Makassar, Selasa (2/9/2025).
Secara terpisah, warga juga menyindir bantuan rumah gratis dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) untuk keluarga almarhum Affan Kurniawan (2004-2025) di Cileungsi, Bogor pun digugat.
“Kenapa menteri perumahan rakyat hanya beri rumah gratis ke Affan Kurniawan. Di Makassar juga ada 4 korban meninggal dan 4 luka masih dirawat di rumah sakit,” ujar M Yusuf Rokeng (52), warga Biringkanaya, Makassar, kepada Tribun, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Alhamdulillah Masih Hidup, Satpol PP-Driver Grab Korban Kebakaran DPRD Makassar Kritis di RS Primaya
Mantan politisi PDIP ini mengaku mengeluarkan uang pribadi untuk membayar rumah untuk keluarga Affan di Perumahan Pesona Kahuripan, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Itu dana pribadi saya tentu dengan arahan Bapak (Prabowo). Kita kan bergotong-royong boleh dong, kemanusiaan," ujar Ara di Cileungsi, Bogor, Senin (1/9/2025).
Rasa ketidakadilan ini dinilai sebagai salah satu pemicu aksi anarkis di sejumlah wilayah di Indonesia, sepanjang Kamis (28/8/2025) hingga Senin (1/9/2025) kemarin.
Sehari sebelumnya, Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof Dr Hambali Thalib SH, juga mengingatkan pemicu aksi anarkis di Makassar sebagai
“akumulasi rasa ketidakadilan, kebijakan yang kurang berpihak kepada rakyat kecil, serta jurang yang semakin lebar antara elite dan masyarakat.”
UMI termasuk kampus pertama di timur Indonesia yang secara resmi menyuarakan maklumat keprihatinan.
Selain rektor, Ketua Dewan Pembina YW UMI Prof Dr Manyur Ramli MS, Ketua Yayasan Wakaf UMI, Prof Masrurah Mokhtar MA juga hadir dalam jumpa pers maklumat keprihatinan.
| Polda Sulsel Pulangkan 13 Pelaku Terlibat Pembakar DPRD Makassar-Sulsel |
|
|---|
| Sekretariat DPRD Makassar Mulai Berkantor di Perumnas Hertasning |
|
|---|
| Kehebatan Alumnus Akpol 1998 Tangkap 15 Penjarah ATM DPRD Makassar |
|
|---|
| 15 Penjarah ATM DPRD Makassar Ditangkap, Lima Masih DPO |
|
|---|
| Sidang Gugatan Rp800 Miliar ke Polda Sulsel Dimulai 25 September 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.