Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bayar Parkir By Qris di Makassar Mudahkan Jukir Kelola Pendapatan

Juru parkir di Jl Wr Supratman, Aswar Talani menyampaikan, meski baru penyesuaian, ia percaya digitalisasi parkir ini punya manfaat banyak. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Humas Pemkot Makassar
PARKIR MAKASSAR - Plt Direktur Utama Perumda Parkir Makassar Raya Adi Rasyid Ali (kiri), Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (tengah) saat bertransaksi biaya parkir usai launching digitalisasi parkir Kota Makassar di Jl Wr Supratman, Senin (1/9/2025). 

Salah satu warga, Rahmawati mendukung penerapan parkir by qris ini. 

Katanya, ini akan mengurangi cekcok antar jukir dan pengunjung. 

Biasanya ada jukir yang tidak memberi kembalian jika menggunakan uang lebih. 

Tarif parkir seenaknya juga lambat laun akan berkurang. 

"Kalau qris, langsung scan, muncul pembayaran, lalu diproses selesai. Kalau tunai biasa banyak alasannya tukang parkir, tidak punya uang kembalian," katanya. 

Parkir By Qris Minimalisir Kebocoran

Launching digitalisasi parkir ini dilakukan di Jl Wr Supratman. 

Launching dihadiri Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Direktur Perumda Parkir Makassar Raya Adi Rasyid Ali, pihak Bank Indonesia dan beberapa perbankan yang bermitra. 

Layanan parkir by qris untuk sementara diuji coba di Jl Wr Supratman dan Jl Somba Opu, Kecamatan Ujung Pandang 

27 jukir tersebar di 16 titik uji coba akan memaksimalkan layanan ini. 

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, menyampaikan, digitalisasi parkir adalah inovasi yang menjawab persoalan klasik praktik perparkiran konvensional. 

“Selama ini sistem perparkiran kita masih konvensional, manual, cash on hand. Akibatnya, kontrol sulit dilakukan. Dengan digitalisasi, semua tercatat secara otomatis sehingga transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Munafri.

Dengan sistem baru, keberadaan jukir lebih teratur dan terkontrol, serta hasil parkir yang mereka peroleh lebih pasti. 

"Sering kita alami, baru berhenti dua menit sudah atau cuma singgah di ATM sudah ditarik biaya parkir. Kadang jukir muncul seperti hantu, tidak ada saat kita masuk, baru ada saat kita keluar," pungkasnya. 

Digitalisasi parkir tidak hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga memberi kontribusi signifikan bagi pendapatan asli daerah (PAD).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved