Makassar Mulia

538 Truk Sedimen Kanal dan Drainase Jadi Timbunan Stadion Untia Makassar

Humas Pemkot Makassar
BERSIH DRAINASE - Petugas drainase Pemerintah Kota Makassar bersihkan drainase di sepanjang Jl Urip Sumoharjo, tepat di depan Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (22/6/2025). Pemkot memanfaatkan hasil pengerukan kanal dan drainase untuk timbun rawa di lokasi proyek Stadion Untia Makassar. 
Ringkasan Berita:
  • Dinas PU Makassar mengeruk kanal dan drainase di berbagai titik rawan genangan.
  • Hasil pengerukan sebanyak 538 truk sedimen dimanfaatkan sebagai timbunan lahan Stadion Untia.
  • Lahan Stadion Untia seluas 22 hektare merupakan kawasan rawa yang sebagian masih tergenang air.
 

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar juga memanfaatkan hasil pengerukan kanal dan drainase untuk timbun rawa di lokasi proyek Stadion Untia, Kecamatan Biringkanaya.

Kepala Bidang Drainase dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Makassar, Luqmanul Hakim mengatakan pembersihan dan normalisasi drainase dilakukan masif beberapa bulan terakhir.

Fokusnya titik rawan genangan dan banjir, seperti Jl AP Pettarani, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Biringkanaya, Manggala, dan Panakkukang.

Satgas juga mengeruk kanal-kanal di Makassar.

Pemkot berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompenga-Jeneberang (BBWSPJ untuk menjangkau kanal yang menjadi kewenangan balai.

Tim sudah turun ke Kanal Jongaya. 

Saat ini masuk ke kanal Pabaengbaeng bergerak ke arah Banta-bantaeng.

“Kanal butuh kerja keras karena tidak bisa dijangkau dalam waktu singkat makanya kami backup,” kata Luqmanul, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Warga Tutup Drainase Perparah Genangan di Paccerakkang Biringkanaya

Hingga kini, sebanyak 538 truk sedimen diangkat dari kanal dan drainase.

Sedimen tersebut dimanfaatkan sebagai material timbunan lahan Stadion Untia. 

“Kita minimalkan pengeluaran pemerintah. Sedimen ini kita bawa ke Untia agar dapat dimanfaatkan,” katanya.

Dinas PU juga menyiapkan satgas khusus yang bertugas 24 jam untuk mengantisipasi genangan tiba-tiba, terutama di area jalan poros dan jalur protokol. 

“Mereka rutin kontrol, baik saat hujan maupun setelahnya,” ujar Luqmanul. 

Ia berharap, upaya ini bisa meminimalisir genangan dan banjir di musim penghujan.

Lahan Stadion Untia yang butuh timbunan seluas 22 hektare. Lahan berupa rawa, sebagian masih tergenang air. 

Anggaran penimbunan diprediksi Rp70 miliar

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan pembersihan drainase rutin dilakukan, salah satunya melalui program Jumat Bersih.

Jumat bersih melibatkan perangkat kecamatan dan kelurahan termasuk petugas kebersihan, Satgas Drainase, hingga unsur masyarakat.

Menurutnya, Jumat Bersih bukan sekadar rutinitas, melainkan gerakan kolektif untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan dan kebersamaan.

Ia juga menekankan kebersihan kota tidak cukup dilakukan petugas. 

Warga harus berperan, mulai dari rumah dan lingkungan wilayah masing-masing.

“Saya tidak ingin kegiatan ini hanya menjadi ajang kumpulkumpul. Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk menjaga kebersihan kota sekaligus mengajak masyarakat ikut aktif,” kata Munafri.

Petugas diminta melaporkan titik-titik rawan penyumbatan untuk menjadi dasar perencanaan proyek pemerintah.

Ia juga meminta lurah memastikan tak ada pedagang kaki lima atau bangunan liar yang menutup saluran air.(*)