Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMKM Luwu Didorong Naik Kelas Melalui Pelatihan Tenun dan Pemanfaatan Teknologi

Ia meminta para pengrajin tenun untuk tidak cepat puas hanya dengan menghasilkan produk berkualitas.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
PENENUN - Wakil Bupati Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Muh Dhevy Bijak Pawindu saat membuka langsung Pelatihan Tenun di Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Senin (3/11/2025). Ia meminta para pengrajin tenun untuk tidak cepat puas hanya dengan menghasilkan produk berkualitas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Wakil Bupati Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Muh Dhevy Bijak Pawindu, memberi peringatan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya.

Ia meminta para pengrajin tenun untuk tidak cepat puas hanya dengan menghasilkan produk berkualitas.

Di era digital saat ini, kata Dhevy, kemampuan adaptasi teknologi dibutuhkan untuk pemasaran.

Sehingga kedepan para pengrajin bisa naik kelas.

“UMKM harus mampu beradaptasi. Jangan hanya unggul dari segi kualitas produk, tetapi juga harus menguasai pemanfaatan teknologi untuk pemasaran dan peningkatan produksi,” beber Dhevy saat membuka langsung Pelatihan Tenun di Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Senin (3/11/2025).

Kata Dhevy, tenun memang warisan leluhur yang memiliki nilai kearifan lokal tinggi.

“Tenun bukan sekadar kain. Setiap helai benang dan motif yang terjalin mencerminkan identitas daerah serta perjalanan budaya kita,” ujarnya.

Namun, lanjut Dhevy, nilai sejarah itu harus ditopang dengan semangat kewirausahaan modern.

Ia berharap, pelatihan ini menjadi momentum memajukan UMKM, bukan hanya untuk kemandirian ekonomi pribadi, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

"Jadikan ini momentum, khususnya di Walenrang Barat," tutupnya.

Digembleng Instruktur Wajo

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kabupaten Luwu ini akan berlangsung hingga 7 November 2025.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Luwu, Rahimullah, mengaku pelatihan ini merupakan tindak lanjut program prioritas Pemprov Sulsel.

Anggarannya bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Sulsel tahun 2025 untuk Peningkatan Mutu Komoditas Unggulan Daerah.

"Ini bertujuan meningkatkan daya saing produk unggulan dan pemberdayaan pelaku usaha kecil," ungkapnya.

Tak main-main, pelatihan ini menghadirkan instruktur penenun profesional langsung dari Kabupaten Wajo, Muh Taufik Hidayat.

Sebanyak 20 peserta dari Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, akan digembleng untuk meningkatkan standar kualitas produk.

Kata Rahimullah, hal ini memperkuat sistem produksi higienis, serta diberi wawasan standar nasional dan internasional.

 

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved