Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Orangtua Siswa SMAN 5 Luwu Protes, Beli Baju Olahraga Rp150 Ribu Tapi Kekecilan Malah DItambal

Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Luwu, Jufri saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya keluhan dari orang tua siswa tersebut.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muh Sauki
BAJU SEKOLAH - Kolase seragam olahraga di SMA Negeri 5 Luwu, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menuai protes keras dari orang tua siswa. Para wali siswa naik pitam setelah mendapati seragam seharga Rp130 ribu yang diterima tidak sesuai pesanan.  

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pengadaan seragam olahraga di SMA Negeri 5 Luwu, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menuai protes keras dari orang tua siswa.

Para wali siswa naik pitam setelah mendapati seragam seharga Rp130 ribu yang diterima tidak sesuai pesanan.

Bukannya mendapat ganti barang baru, seragam yang kekecilan itu justru dipermak oleh penyedia dengan cara ditambal agar muat.

Salah seorang orang tua siswa, yang meminta namanya tidak disebutkan, menceritakan kekecewaannya.

Ia mengaku, awalnya pihak sekolah meminta para murid memesan pakaian olahraga dengan menyerahkan ukuran badan masing-masing.

"Setelah bajunya datang, ternyata kekecilan. Saya kembalikan untuk ditukar dengan ukuran yang lebih besar," ujarnya.

Namun, alih-alih mendapat seragam baru yang pas, ia kaget saat menerima kembali pakaian tersebut.

"Malah dijahit ulang. Ditambal di bagian samping baju dan celana supaya muat. Hasilnya jadi sangat tidak bagus," keluhnya dengan nada kecewa.

Baca juga: 20 Rumah di Luwu Dapat Listrik Gratis dari PLN, Termasuk Warga Korban Puting Beliung

Menurutnya, tindakan mempermak pakaian ini adalah bentuk ketidaktanggungjawaban.

Padahal, orang tua telah membayar lunas sesuai harga yang ditetapkan.

Ia menuntut pihak sekolah ikut bertanggung jawab, karena pengadaan ini dikoordinir melalui sekolah.

“Kami minta pihak sekolah tanggung jawab. Kami sudah bayar sesuai harga, tapi barang yang kami terima adalah bekas permak. Harapan kami itu menukar dengan yang baru, bukan malah seperti ini,” tegasnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Luwu, Jufri saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya keluhan dari orang tua siswa tersebut.

Jufri mengaku, telah menindaklanjuti protes itu dengan menghubungi langsung pihak penyedia pakaian.

“Saya sudah konfirmasi dengan toko yang jual," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved