Solar Subsidi Terbatas, Nelayan Luwu Timur Terpaksa Tunda Melaut
Keterbatasan pasokan solar subsidi membuat sebagian nelayan menunda aktivitas melaut.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Sejumlah nelayan di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, terpaksa mengantre di SPBU sejak pagi dalam beberapa hari terakhir untuk mendapatkan solar bersubsidi.
Keterbatasan pasokan solar subsidi membuat sebagian nelayan menunda aktivitas melaut.
Banyak nelayan mengaku menghabiskan waktu berjam-jam di SPBU, sehingga waktu produktif untuk melaut menjadi berkurang.
Hal itu berdampak pada menurunnya pasokan ikan di pasar tradisional setempat.
Salah seorang nelayan asal Desa Lampenai, Rahman mengaku kesulitan mendapat bahan bakar untuk melaut.
“Sudah dua hari kami tidak bisa melaut karena solar cepat habis di SPBU. Biasanya kami isi pagi-pagi, tapi belakangan antreannya panjang dan kadang stoknya belum datang,” ujar Rahman (42), Minggu (9/11/2025).
Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T Muhammad Rum, menjelaskan saat ini pasokan solar ke wilayah Wotu sedang dalam proses penyesuaian.
Ia memperkirakan pasokan kembali normal dalam beberapa hari ke depan.
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Luwu Timur, diketahui volume rekomendasi pengisian BBM untuk nelayan di SPBU 7492901 Wotu cukup besar. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan solar di wilayah tersebut,” ujar Rum, Minggu (9/11/2025).
Untuk mengatasi kondisi ini, Pertamina akan menambah suplai solar ke SPBU Wotu menjadi 16 kiloliter (KL) per hari, tetap mengikuti kuota yang ditetapkan pemerintah.
Pertamina juga mengimbau nelayan agar membawa surat rekomendasi yang valid untuk memastikan penyaluran BBM tepat sasaran.
“Selain itu, Pertamina melakukan penyesuaian jadwal pengisian bagi pemegang surat rekomendasi agar pelayanan tetap lancar untuk seluruh konsumen, termasuk kendaraan umum,” tambahnya.
Sebagai alternatif, nelayan juga dapat mengisi BBM di SPBUN 7892902 Bahari Indah, yang lokasinya tidak jauh dari SPBU Wotu.
Rum menegaskan Pertamina memahami pentingnya keberadaan nelayan dalam menunjang perekonomian daerah.
“Pertamina bergerak cepat menyesuaikan suplai solar agar kebutuhan energi nelayan kembali terpenuhi. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat terkait agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran,” tuturnya.
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi juga menyampaikan melalui sistem digitalisasi dan program Subsidi Tepat, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time untuk memastikan distribusi kepada masyarakat yang berhak, termasuk nelayan di wilayah pesisir Sulawesi. (*)
Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini
| 11 Warga Palopo Positif DBD Selama Oktober |
|
|---|
| Antrean BBM Semrawut, Wakil Wali Kota Palopo Panggil Manajemen SPBU |
|
|---|
| Menkeu Larang Impor Pakaian Bekas, Pedagang Palopo Resah |
|
|---|
| 54 Pohon Tumbang, Polres Palopo Perkuat Deteksi Dini |
|
|---|
| Kunjungi Wali Kota Palopo, Kakanwil Kemenkum Sulsel Bahas Sinergi Bantuan Hukum untuk Masyarakat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.