Tawuran Antarwarga di Makassar
Wali Kota-Wakapolrestabes Ungkap Alotnya Penelusuran Pelaku Peperangan Tallo: Tak Ada Mau Jadi Saksi
Warga yang menyaksikan konflik atau kerusuhan enggan menjadi saksi, mereka tak mau menceritakan kronologi peperangan tersebut.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
Ringkasan Berita:
- Wakapolrestabes Makassar AKBP Andi Erma Suryono mengungkap sulitnya mengungkap pelaku konflik antara kelompok Sapiria dan Borta di Kecamatan Tallo.
- Polisi menjamin kerahasiaan saksi dan meminta kerja sama masyarakat agar penelusuran pelaku berjalan efektif.
- Ia menyebut sejumlah pelaku pembakaran dan penyerangan sebenarnya telah ditangkap, namun belum dipublikasikan demi kepentingan penyidikan.
- Aparat juga telah melakukan langkah pengamanan seperti posko, patroli, dan penindakan.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Wakapolrestabes Makassar, AKBP Andi Erma Suryono, mengungkap alotnya penelusuran pelaku peperangan di Kampung Sapiria, Kelurahan Lembo dan Borta Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo.
Hal itu disampaikan AKBP Andi Erma Suryono saat pertemuan Kamtibmas dalam rangka menindak lanjuti perang antar kelompok di Sapiria dan Borta, Tallo di Gedung Serbaguna SMK 5 Makassar, Jl Sunu, Kamis (20/11/2025).
Agenda ini dihadiri Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Dandim 1408 Makassar Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan, Jajaran Kesbangpol Makassar, Camat Tallo, Lurah se Kecamatan Tallo, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Pjs Ketua RT/RW.
Di depan ratusan tokoh masyarakat dan pemuda, ia menyampaikan aparat kepolisian berupaya mengusut konflik antar warga. Hanya saja terkendala bukti lapangan.
Warga yang menyaksikan konflik atau kerusuhan enggan menjadi saksi. Mereka tak mau menceritakan kronologi peperangan tersebut.
Baca juga: Kami Hidup dalam Ancaman Warga Tallo Kritik Lambannya Kinerja Aparat Tangani Bentrok Sapiria
"Tetapi bilamana kita mau mencari informasi, bantuan-bantuan, saksi-saksi keterangan, itu sangat susah sekali," ungkapnya.
AKBP Andi Erma Suryono memohon kerja sama masyarakat untuk mempermudah penelusuran pelaku konflik ini.
Banyak warga bungkam karena merasa takut menjadi target balasan dari kelompok tertentu apabila identitasnya terungkap.
Kepolisian menjamin kerahasiaan saksi maupun informan, sehingga warga tidak perlu merasa cemas saat memberikan keterangan.
“Jangan takut kalau ketahuan memberikan informasi. Kita akan menjaga betul kerahasiaannya,” tegasnya.
Aparat tidak mungkin membiarkan kondisi Tallo terus memanas, terlebih konflik sering menimbulkan korban dan kerugian warga.
Sebagai pengayoman masyarakat, AKBP Andi Erma Suryono memaparkan, beberapa langkah strategis telah dilakukan aparat.
Seperti membuat posko keamanan, menjalankan patroli, hingga menindak tegas pelaku kejahatan.
"Saya rasa inilah tanggung jawab kita bersama, sekali lagi peran serta dan kerjasama kita bersama, sama-sama mewujudkan kemaslahatan," tegasnya.
Sebenarnya, beberapa pelaku pembakaran rumah dan aksi penyerangan sudah ditangkap.
| 'Kami Hidup dalam Ancaman' Warga Tallo Kritik Lambannya Kinerja Aparat Tangani Bentrok Sapiria |
|
|---|
| Prof Heri: Penguatan RT/RW Kunci Redam Tawuran di Makassar, 'Jangan Hanya Aktif saat Pilkada' |
|
|---|
| 450 Polisi dan Tentara Jaga Kampung Sapiria - Borta Makassar Pasca 13 Rumah Terbakar |
|
|---|
| Tragedi Pannampu 13 Rumah Terbakar, Sosiolog Unhas Ungkap 5 Penyebab Kekerasan Berulang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-20Wali-Kota-Makassar-Munafri-Arifuddin.jpg)