Penculikan Bilqis
Berkaca dari Penculikan Bilqis, Pemkab Bulukumba Minta Msayarakat Bersatu Jaga Keselamatan Anak
Bilqis hilang selama enam hari, ia sempat dijual dari Makassar hingga Yogyakarta lalu ke Jambi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan meminta masyarakat untuk waspada terhadap aksi penculikan anak.
Himbauan Pemerintah Daerah Bulukumba tersebut terkait adanya persitiwa penculikan Bilqis bocah perempuan berusia 4 tahun di Kota Makassar.
"Sebagai pengingat kepada seluruh masyarakat kita, maka Pemkab Bulukumba imbau seluruh orang tua, wali murid, guru, dan masyarakat Kabupaten Bulukumba agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan anak-anak kita," kata Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah, Rabu (12/11/2025).
Ia harapkan agar orang tua atau wali agar selalu antar atau jemput anak ke sekolah atau tempat bermain oleh orang yang dikenal dan dipercaya.
Memastikan lingkungan sekitar rumah dan sekolah aman, berikan pengawasan ekstra saat anak keluar rumah.
Apabila melihat sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan ke Polres atau kantor desa/kelurahan setempat untuk ditindaklanjuti.
"Mari bersama-sama kita jaga keamanan anak-anak agar tumbuh dan belajar dalam suasana aman dan nyaman," katanya.
Baca juga: Cerita Ayah Bilqis Berdoa Tiap Hari Anaknya Selamat hingga Maafkan Pelaku
Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muh Ali menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada kasus penculikan anak di daerah tersebut.
Meski demikian, Iptu Muh Ali tetap meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
"Potensi kejahatan selalu saja ada karena itu, kita minta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan meski selama ini belum ada kasus demikian," kata Muh Ali.
Beberapa hari lalu, kisah pilu menimpa Bilqis Ramadhany, seorang bocah berusia empat tahun yang berasal dari Makassar menjadi korban penculikan anak.
Bilqis hilang selama enam hari, ia sempat dijual dari Makassar hingga Yogyakarta lalu ke Jambi.
Dari provinsi satu ke provinsi lainnya, Bilqis ini diubah identitas baru bernama Kiky.
Bilqis ini tiba-tiba menghilang secara misterius saat sang ayah tengah bermain tenis di sekitar taman.
Sekitar pukul 10.00 WITA, sang ayah yang hendak menjemput Bilqis mendapati taman itu sunyi tak ada lagi sosok kecil yang tadi bermain ceria.
Kepanikan seketika menyeruak. Pencarian dilakukan, namun hasilnya nihil.
Melalui rekaman CCTV, tampak seorang perempuan tak dikenal membawa pergi Bilqis.
Laporan pun segera dilayangkan ke Polrestabes Makassar, menandai dimulainya pencarian besar-besaran terhadap bocah empat tahun itu.
Tim Satreskrim Polrestabes Makassar bergerak cepat hingga akhirnya ditemukan di Jambi.
Kisah Bilqis bukan sekadar kasus penculikan ini adalah potret gelap perdagangan anak di Indonesia, yang menelusup dari taman kota hingga ke hutan pedalaman Jambi.
Di balik senyum mungil yang kini kembali menghiasi wajahnya, ada trauma panjang, kebohongan, dan jaringan kejahatan yang masih harus diurai aparat.
Bilqis kini telah kembali menjadi dirinya bukan Kiky, bukan anak tanpa nama, melainkan Bilqis Ramadhany, gadis kecil yang berhasil kembali dari rantai gelap perdagangan manusia. (*)
Foto-Sejumlah anak sedang bermain di kolam Lotong-lotong, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Tempat ini ramai dikunjungi anak untuk bermain/SAMB
| Fakta Orang Rimba Jambi Penampung Bilqis: Antropolog Jelaskan Identitas Komunitas Adat |
|
|---|
| DP3A Luwu Bagikan Tips Parenting Cegah Anak Jadi Korban Penculikan |
|
|---|
| Cerita Ayah Bilqis Berdoa Tiap Hari Anaknya Selamat hingga Maafkan Pelaku |
|
|---|
| Kapolres Gowa: Tidak Ada Kasus Penculikan Anak di 2025 |
|
|---|
| Bilqis Bakal Trauma Healing di Puspaga Makassar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Rekaman-CCTV-saat-Bilqis-ditangkap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.