Penculikan Bilqis
Bilqis Bakal Trauma Healing di Puspaga Makassar
Bilqis, bocah korban penculikan, akan jalani trauma healing di Puspaga Makassar…
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Ringkasan Berita:
- DPPPA Makassar menyiapkan layanan konseling trauma healing untuk Bilqis, bocah korban penculikan. Pendampingan dilakukan di Puspaga dengan psikolog dan psikiater profesional.
- Selain Bilqis, dua anak pelaku penculikan juga mendapat perlindungan di rumah aman UPT PPA.
- Pemkot Makassar menegaskan hak anak tetap dijamin, serta menyiapkan langkah mitigasi agar kasus serupa tak terulang.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar menyiapkan layanan konseling untuk Bilqis, bocah korban penculikan dan perdagangan manusia.
Kepala DPPPA Makassar, Ita Isdiana Anwar, menyampaikan tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) akan berkunjung ke rumah Bilqis, Selasa (11/11/2025).
Bilqis akan menjalani trauma healing di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), layanan konseling bagi anak dan keluarga dengan pendampingan psikolog dan psikiater profesional.
Pendampingan dilakukan bertahap sesuai hasil asesmen psikologis.
“Di situ ada psikolog dan psikiater. Jadi, pastinya untuk anak Bilqis, kita akan pendampingan,” kata Ita.
Ia menambahkan, pendampingan awal sudah dilakukan saat Bilqis tiba di Polrestabes Makassar, Minggu (9/11/2025).
Namun saat itu tidak maksimal karena kondisi ramai.
Selain Bilqis, DPPPA juga mendampingi dua anak pelaku penculikan yang kini berada di rumah aman UPT PPA.
“Hak-hak anak tetap harus dipenuhi agar tidak menjadi korban dari perilaku orang tuanya,” jelas Isnaniah, staf DPPPA.
Ita menegaskan pihaknya bersinergi dengan Polrestabes Makassar untuk memastikan perlindungan menyeluruh.
“Selama belum ada putusan, anak tetap kami taruh di rumah aman,” ujarnya.
Langkah Mitigasi
DPPPA juga menyiapkan langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.
Edukasi dan sosialisasi akan ditingkatkan di rumah tangga dan sekolah.
“Kami berikan pemahaman kepada orang tua agar lebih memperhatikan anaknya. Jangan terlalu percaya pada orang baru,” kata Ita.
Saat ini DPPPA Makassar memiliki 103 shelter perlindungan anak dan perempuan di tingkat kelurahan sebagai garda terdepan menangani kasus kekerasan dan pelanggaran hak anak. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251110-saksi-kata-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.