Pilrek unhas 2025
Raih Nomor 3, Prof Budu Fokus Unhas Berkarakter, Berdampak, dan Bereputasi
Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof dr Budu, PhD SpM(K), MMedEd, resmi mendapat nomor urut 3 pada pengundian Pilrek Unhas 2025.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kontestasi pemilihan Rektor Universitas Hasanuddin ( Pilrek Unhas ) memanas setelah pengundian nomor urut pada Rabu, 1 Oktober 2025, di Gedung Rektorat Unhas.
Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof dr Budu, PhD SpM(K), MMedEd, resmi mendapat nomor urut 3.
Hasil pengundian menempatkan Prof Jamaluddin Jompa di nomor 1, disusul dr Marhaen Hardjo (2), Prof Muhammad Iqbal Djawad (4), Dr Ir Zulfajri Basri Hasanuddin (5), dan Prof. Sukardi Weda (6).
Baca juga: Ahli Gizi Unhas: Program MBG Melenceng!
Bagi Prof. Budu, nomor urut 3 bukanlah pertanda mistis. “Semua angka itu baik dan tidak ada angka keramat. Yang penting adalah niat, ikhtiar, dan doa,” tegasnya usai pengundian. Pernyataan ini menegaskan bahwa kontestasi akademik menuntut integritas dan gagasan, bukan sekadar simbol.
Tiga Dekade Pengalaman, Tiga Alasan Kuat Maju
Perjalanan karier Prof. Budu selama lebih dari tiga dekade mewarnai Unhas.
Lahir di Maros, ia mengasah kepekaan sosialnya sebagai Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) selama tiga tahun di puskesmas daerah kepulauan pesisir Kecamatan Ujung Tanah setelah lulus Fakultas Kedokteran Unhas pada 1993.
Ia kemudian melanjutkan studi di Toyama, Jepang (PhD 2002), mengambil Spesialis Mata di Unhas (2002), dan menyelesaikan Master of Medical Education (M.MedEd) di UGM (2014). Selama pandemi, ia juga memimpin Satgas Covid-19 Unhas, membuktikan kemampuannya mengelola kampus di masa krisis.
Saat mendaftar calon rektor pada 22 Agustus 2025, Prof. Budu memaparkan tiga alasan utama ia merasa pantas memimpin Unhas:
Pengalaman Kepemimpinan Akademik yang Lengkap: Prof. Budu telah menjalani semua jenjang kepemimpinan akademik:nKepala Departemen, Wakil Dekan, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kemitraan Internasional, Dekan Fakultas Kedokteran, hingga kini memimpin Sekolah Pascasarjana.
Ia yakin pengalaman menyeluruh ini menjadikannya figur yang tepat mengemban amanah sebagai Rektor.
Kiprah di Organisasi Profesi dan Kemasyarakatan, Prof Budu berpengalaman memimpin organisasi besar, seperti menjabat Ketua Umum Assosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Pusat (2018-2022).
Saat memimpin AIPKI, ia berhasil menstabilkan Fakultas Kedokteran Universitas Papua (UNIPA) dan menyelesaikan persoalan nasional retaker ujian dokter.
Saat ini, ia memimpin periode kedua organisasi profesi Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat, fokus pada masalah kebutaan katarak yang bahkan memberinya penghargaan dari Kementerian Sosial RI pada 2022.
Ia juga membantu mengembangkan 22 Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) sebagai anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
MWA Unhas Bakal Pertimbangkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon Rektor |
![]() |
---|
Nasib 5 Calon Rektor Unhas di Tangan dr Azis, Ketua IDI Makassar |
![]() |
---|
Marhaen Hardjo Tampil Beda saat Daftar Calon Rektor Unhas 2026–2030 |
![]() |
---|
Dr Marhaen Hardjo Daftar Calon Rektor Unhas, Minta Restu Prof JJ dan Prof Dwia |
![]() |
---|
Sosok Profesor UNM Penantang Baru Prof JJ dan Prof Budu di Pilrek Unhas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.