Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilrek Unhas 2025

Nasib 5 Calon Rektor Unhas di Tangan dr Azis, Ketua IDI Makassar

Sebagai Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan, dr Azis menegaskan seluruh proses dilakukan secara menyeluruh, profesional, dan obyektif.

Editor: Saldy Irawan
tribun timur/sanovra jr
Koordinator Mahtan dr Abdul Azis SpU saat melakukan penghapusan tatto pada pasien di Markas Mahtan 

TRIBUN-TIMUR.COM - dr Abdul Azis SpU menjadi sorotan dalam tahapan seleksi bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030, setelah memimpin langsung pemeriksaan kesehatan yang digelar di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unhas, Selasa (9/9/2025).

Sebagai Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan, dr Azis menegaskan seluruh proses dilakukan secara menyeluruh, profesional, dan obyektif.

Pemeriksaan tersebut merupakan bagian penting untuk memastikan kesiapan fisik para calon dalam mengemban amanah sebagai pemimpin universitas.

“Kami memastikan pemeriksaan dilakukan secara profesional, transparan, dan ditangani oleh dokter spesialis di bidangnya masing-masing. Ini untuk menjamin hasil yang akurat dan tidak bias,” ujar dr. Azis.

Adapun lima dari enam bakal calon rektor yang hadir dalam pemeriksaan yaitu Prof. Jamaluddin Jompa, Prof. Budu, dr. Marhaen Hardjo, Prof. Sukardi Weda, dan Dr. Zulfajri Basri Hasanuddin.

Satu calon lainnya, Prof Muhammad Iqbal Djawad, akan menjalani pemeriksaan secara terpisah karena sedang bertugas di luar kota.

Pemeriksaan kesehatan meliputi berbagai aspek, mulai dari penyakit dalam (interna), neurologi, Telinga-Hidung-Tenggorokan (THT), mata, kardiologi, hingga radiologi seperti USG abdomen dan foto thorax.

Setiap calon juga didampingi tenaga medis untuk memastikan alur pemeriksaan berjalan tertib dan efisien.

Dari Relawan Kemanusiaan hingga Pimpin Tim Medis Seleksi Rektor

Dikenal sebagai pribadi dengan dedikasi tinggi dalam dunia kemanusiaan, dr Abdul Azis bukan hanya seorang dokter spesialis urologi, namun juga figur yang aktif dalam berbagai organisasi sosial.

Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) dan Dewan Pembina Komunitas Relawan Emergensi Indonesia (Kreki) Sulsel.

Di masa pandemi COVID-19, dr Azis dipercaya menjadi Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Wakil Ketua Satgas COVID-19 RSUD Daya Makassar

Kiprahnya dalam aksi sosial juga terlihat dari pendirian Garda COVID-19, yang aktif menyalurkan bantuan logistik dan alat pelindung diri ke berbagai fasilitas kesehatan.

Lahir di Nipah Panjang, 17 Mei 1977, dr Azis awalnya bercita-cita menjadi insinyur pembuat pesawat seperti BJ Habibie. 

Namun, dorongan orang tua mengarahkannya ke dunia kedokteran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved