Jepang Bangun Kemajuan Ilmu dengan Budaya Ilmiah yang Kuat
saya merasakan sendiri denyut ekosistem ilmiah Jepang, tenang, disiplin, penuh rasa ingin tahu, tetapi juga sangat kolaboratif.
Bahrul juga menghadiri Smart Energy Week Osaka 2025 dan Sustainability Management Week, yang menurutnya menjadi contoh konkret bagaimana Jepang menyatukan riset, industri, dan arah pembangunan nasional.
“Saya melihat langsung teknologi hidrogen, smart grid, sistem penyimpanan energi generasi baru, hingga diskusi tentang teknologi fusi yang sebelumnya hanya saya temui di jurnal,” katanya.
Menurutnya, pameran tersebut menegaskan bahwa Jepang tidak sekadar berbicara tentang transisi energi, tetapi mengerjakannya secara sistematis, ilmiah, dan kolaboratif.
Bahrul menutup pengalamannya dengan refleksi untuk Indonesia.
“Dari Kyoto hingga Osaka, saya pulang dengan kesadaran baru. Untuk membangun riset yang kuat, Indonesia tidak cukup hanya memperbaiki infrastruktur akademik. Yang lebih penting adalah membangun budaya ilmiah: rasa ingin tahu, keberanian bertanya, penghargaan pada proses, dan komitmen pada kolaborasi,” tegasnya. (*)
| PSM Makassar Persiapan Lawan Persis Solo, 3 Pemain Absen Alasan Dipanggil Timnas U-23 Indonesia |
|
|---|
| Inilah Tiga Jenderal Polisi Asal Sulsel Punya Karir Cemerlang, Kelahiran Soppeng, Wajo, dan Makassar |
|
|---|
| BI Sulsel Edukasi Penyandang Disabilitas soal Layanan Pembayaran Digital |
|
|---|
| 240 Pegolf Senior Ramaikan ISC-9 dan MSGT-7, Total Hadiah Rp2,54 M |
|
|---|
| Pendaftar Membeludak, 93 Warga Berebut Jadi Ketua RT di Kelurahan Tidung Makassar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251124_KUNJUNGAN-JEPANG_kunjungan-ke-jepang-2025.jpg)