Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jepang Bangun Kemajuan Ilmu dengan Budaya Ilmiah yang Kuat

saya merasakan sendiri denyut ekosistem ilmiah Jepang, tenang, disiplin, penuh rasa ingin tahu, tetapi juga sangat kolaboratif. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Bahrul Ulum
KUNJUNGAN JEPANG-Dosen ITB Nobel Indonesia Makassar, Bahrul Ulum Ilham, kunjungan akademik ke Jepang bersama keluarga pada 17–23 November 2025. Ia menilai kemajuan riset dan teknologi Jepang lahir dari budaya ilmiah yang konsisten, terukur, dan berakar kuat pada kehidupan sehari-hari warganya. 

Bahrul ulum Ilham

Dosen ITB Nobel Indonesia Makassar

Melaporkan dari Osaka-Jepang

TRIBUN-TIMUR.COM, JEPANG- Dosen ITB Nobel Indonesia Makassar, Bahrul Ulum Ilham, menilai kemajuan riset dan teknologi Jepang lahir dari budaya ilmiah yang konsisten, terukur, dan berakar kuat pada kehidupan sehari-hari warganya.

Hal itu ia sampaikan usai melakukan kunjungan akademik ke Jepang bersama keluarga pada 17–23 November 2025.

“Saya merasakan sendiri bagaimana Jepang membangun ekosistem ilmu pengetahuan secara tenang, disiplin, penuh rasa ingin tahu, tetapi sangat kolaboratif,” ujar Bahrul Ulum, Senin (24/11/2025).

Selama berada di Negeri Sakura, ia mengunjungi Kyoto University, Osaka University, serta menghadiri Smart Energy Week Osaka 2025.

Menurutnya, atmosfer riset kedua kampus tersebut menunjukkan keseriusan Jepang dalam menjaga tradisi ilmiah.

“Tak heran sampai 2025 Jepang memiliki 33 penerima Nobel. Mereka menjaga kultur akademik yang sangat kuat,” katanya.

Di Kyoto University, yang memiliki 13 penerima Nobel, Bahrul melihat budaya free academic spirit diterapkan nyata. Mahasiswa diberi kebebasan menjelajah gagasan tanpa rasa takut salah.

Selain itu, terdapat sekitar 3.000 mahasiswa internasional dari lebih 100 negara yang menjadikan kampus tersebut sebagai “laboratorium budaya global”.

“Diskusi-diskusi ilmiah berlangsung di bawah pohon besar dan bangunan bernuansa klasik. Mahasiswa terbiasa bergerak dengan sepeda, menunjukkan pola hidup sederhana namun produktif,” ujarnya.

Baca juga: Prodi Magister Manajemen dan Kewirausahaan ITB Nobel Indonesia Raih Akreditasi Baik Sekali

Sementara saat mengunjungi Fakultas Ekonomi Osaka University, ia menyaksikan bagaimana pendekatan teoritis dipadukan dengan data empiris dan analisis historis untuk memahami persoalan sosial.

“Osaka University sangat pragmatis. Riset harus menjawab tantangan nyata. Laboratorium mereka terhubung langsung dengan pemerintah dan industri,” ucapnya.

Ia menambahkan, dari kampus itu lahir banyak tokoh besar, mulai dari peraih Nobel hingga inovator seperti pendiri Sony.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved