Pejuang Muda Wija To Cerekang dan Masa Depan Hutan Adat
Masyarakat adat Cerekang, dari generasi ke generasi menjaga hutan dan wilayah adat mereka agar tidak terjamah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Alfian
Oleh: Yani
Peserta Pelatihan Jurnalisme Warga, ISF 2025 Pulitzer Center
TRIBUN-TIMUR.COM - Menjaga hutan, menjaga kehidupan.
Sebab, hutan salah satu penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh setiap mahluk untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Bagi masyarakat yang memiliki nilai khusus yang berkaitan dengan lingkungan seperti masyarakat adat Cerekang, hutan adalah sesuatu yang sangat disakralkan.
Masyarakat adat Cerekang bermukim di Dusun Cerekang, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur.
Masyarakat adat Cerekang berpegang teguh pada petuah leluhur, "Narekko Mujamai Panggale' Ade'mu Makkasolang Riwannuang mu."
Artinya “Jika Kamu Mengelolah Hutan Adatmu Akan Berdampak Negatif Pada Tempat Tinggalmu."
Masyarakat adat Cerekang, dari generasi ke generasi menjaga hutan dan wilayah adat mereka agar tidak terjamah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Upaya ini dilakukan salah satunya melalui organisasi Pejuang Muda Wija To Cerekeng (PM-WTC).
Anggota PM-WTC kerap berpatroli mendaki gunung dan menyusuri sungai serta pesisir laut untuk memantau kondisi wilayah adat.
Selain itu, pada saat patroli juga dilakukan pemasangan plang dan kawat di sepuluh spot wilayah adat Cerekang.
Yaitu Ujung Tana'e, Tomba, Bulu Pinsimoni, Padang Anungge, Bulu Mangkulili, Kasosoe, Berue, Anggantungeng Ance' e, Lengkong, Turungeng Apancangeng'e.
Apalagi jika terdengar kabar mengenai adanya aktivitas penebangan pohon sembarangan PM-WTC akan tinggal berhari-hari di gunung untuk memastikan keamanan hutan.
Untuk memastikan bahwa wilayah adat Cerekang tetap aman dan lestari, pada tahun 2019 Masyarakat adat Cerekang bersama PM-WTC mengajukan permohonan pengakuan masyarakat adat dan wilayah adat kepada pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Sehingga, pada 10 Oktober 2019 pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang saat itu dipimpin oleh Alm. Muh. Thoriq Husler menerbitkan SK No.286/X/2019 Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal Masyarakat Adat To Cerekeng.
Namun, perjuangan PM-WTC tidak hanya sampai di situ.
Pada tahun 2011 terbit Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk PT. Prima Utama Lestari (PT. PUL) seluas 1.410,00 yang 24,43 hektar di antaranya masuk dalam kawasan adat Cerekang. Hal ini, merupakan tantangan bagi masyarakat adat Cerekang untuk mempertahankan wilayah adatnya.
Terbitnya IUP tersebut, segera direspon oleh PM-WTC dengan melakukan “Tudang Sipulung” atau “Duduk Bersama” yang dihadiri oleh masyarakat adat To Cerekang.
Selain itu, hadir pula Perkumpulan Wallacea, organisasi yang bergerak di isu lingkungan yang selama ini turut membantu perjuangan masyakat adat To Cerekeng.
Hasil dari Tudang Sipulung tersebut adalah masyarakat Cerekang bersatu untuk mencabut izin kerja PT. PUL.
Namun, untuk mencapai hal tersbut tentu tidak sekadar melawan perusahaan namun juga aparat.
Sehingga, PM-WTC mengajukan permohonan kepada pemerintah agar wilayah hutan adat To Cerekeng di keluarkan dari wilayah konsesi PT. PUL.
Didampingi oleh Perkumpulan Wallace, PM-WTC membawa permohonan tersebut ke pemerintah pusat.
Pemerintah merespon baik kedatangan PM-WTC.
Sehingga melalui diskusi yang dilakukan dengan pihak PT. PUL, mereka menyetujui dan berjanji untuk tidak menyentuh kawasan hutan adat masyarakat To Cerekeng.
Meskipun telah tercapai perjanjian secara lisan, masyarakat adat Cerekang masih merasa tidak aman terhadap segalas sesuai yang akan terjadi kedepannya.
Sehingga, masyarakat adat Cerekang bersama PM-WTC terus mengupayakan agar kawasan adat Cerekang dikeluarkan dari IUP PT. PUL.(*)
KONI Luwu Timur Target 10 Medali Emas di Porprov Sulsel 2025, Tahun 2022 Hanya Raih 9 |
![]() |
---|
RSUD I La Galigo Lutim Buka Layanan Bantu Berhenti Merokok |
![]() |
---|
Bupati Luwu Timur Tunda Agenda Luar Daerah, Fokus Pemulihan Korban Kebakaran Sorowako |
![]() |
---|
Pemkab Luwu Timur Investigasi Penyebab Kebocoran Pipa Minyak PT Vale |
![]() |
---|
PT Vale Sulap Lahan Tandus di Tabarano Lutim Jadi Kebun Nanas Produktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.