Komunitas Tumor Otak Indonesia Resmi Diperkenalkan di Jogja

TRIBUN-TIMUR.COM -- Upaya memperkuat edukasi dan dukungan bagi pasien tumor otak di Indonesia mulai diwujudkan dengan pre-launching Komunitas Tumor Otak Indonesia (KOTAKI).

Acara perkenalan ini digelar dalam rangkaian Workshop Neuroonkologi pada Simposium Neurologi Jogjaclan di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Jumat (5/9/2025).

Ketua panitia workshop, dr. Rusdy Ghazali Malueka, Ph.D, Sp.N, Subsp.N-Onk(K), menyambut positif terbentuknya KOTAKI.

Ia berharap komunitas ini menjadi ruang edukasi sekaligus jejaring komunikasi yang mampu memberi dukungan nyata bagi pasien dan keluarga.

Pre-launching KOTAKI diprakarsai oleh Pokja Neuroonkologi Pengurus Pusat PERDOSNI yang dipimpin Dr. dr. Tiara Aninditha, Sp.N, Subsp.N-Onk(K).

Dalam kesempatan itu, Koordinator KOTAKI, dr. Achmad Harun Muchsin, Sp.N, Subsp.N-Onk(K), memperkenalkan visi dan misi komunitas yang akan berfokus pada edukasi, komunikasi, dan dukungan psikososial.

KOTAKI juga menghadirkan platform digital www.kotaki.id, yang menyajikan informasi medis kredibel dan mudah dipahami.

“Kami berharap KOTAKI dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi jembatan kolaborasi antara pasien, keluarga, tenaga medis, dan berbagai pihak yang peduli terhadap penanganan tumor otak,” ujar dr. Achmad.

Ia menegaskan, komunitas ini dibangun di atas empat nilai utama: empati, kepercayaan, kebersamaan, dan transparansi.

Dengan fondasi tersebut, KOTAKI diharapkan menjadi ruang pendampingan dan motivasi bagi pasien serta keluarga dalam menghadapi perjalanan pengobatan.

Dr. Tiara Aninditha menambahkan, peluncuran resmi KOTAKI akan dilakukan pada Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) 2026 PERDOSNI di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Pre-launching ini adalah langkah awal untuk membangun komunitas yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

Kehadiran KOTAKI diharapkan memberikan sumber informasi terpercaya, memperluas jejaring dukungan, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan tumor otak secara komprehensif.