Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RSUD I La Galigo Lutim Buka Layanan Bantu Berhenti Merokok

belakangan semakin banyak pasien yang datang dengan keinginan menghentikan kebiasaan merokok.

Mungky
BERHENTI MEROKOK - RSUD I La Galigo, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan kini membuka layanan khusus bagi perokok yang ingin berhenti. dokter Mungky, belakangan semakin banyak pasien yang datang dengan keinginan menghentikan kebiasaan merokok. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR – RSUD I La Galigo, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan kini tak hanya menangani pasien dengan penyakit paru.

Pihak rumah sakit juga membuka layanan khusus bagi perokok yang ingin berhenti.

Dokter spesialis paru, Mungky Kusuma W, mengatakan pihaknya kerap menerima pasien dengan keluhan pernapasan.

Keluhan yang datang mulai dari tuberkulosis (TBC), asma, hingga kanker paru.

Namun, sambung dokter Mungky, belakangan semakin banyak pasien yang datang dengan keinginan menghentikan kebiasaan merokok.

“Kalau ada pasien yang mau berhenti merokok, kami bantu dengan edukasi dan pendampingan. Jadi tidak hanya soal penyakit, tapi juga pencegahan agar pasien lebih sehat ke depannya,” jelas Mungky, Jumat (6/9/2025).

Menurutnya, dukungan medis penting karena berhenti merokok bukan hal mudah.

“Kita berikan terapi yang sesuai, baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap jika dibutuhkan,” tambahnya.

Selain layanan berhenti merokok, RSUD I La Galigo tetap memberikan pelayanan di berbagai poli spesialis lain, seperti THT, jantung, anak, saraf, bedah, hingga mata.

Dokter spesial Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), dokter Yuni Susantri menjelaskan tentang alur pendaftaran pasien dan proses penanganan pasien.

“Jadi untuk Poli THT kami memeriksa pasien keluhan telinga, hidang dan tenggorokan. Pasien mendaftar dulu kemudian menyerahkan berkasnya ke perawat,” bebernya.

“Setelah itu dilakukan pemeriksaan, lalu pasien duduk di kursi pemeriksaan. Kemudian pasien akan menyampaikan keluhannya lalu dilakukan pemeriksaan,” tambah dokter Yuni.

Kata Yuni, untuk kasus-kasus tidak tertangani dengan baik di Poli, dokter akan melihat kondisi pasien sebelum memutus dilakukan rujukan.

"Terkait pelayanan pasien di poli THT, selama ini tidak ada komplain dari pasien, semua pasien bisa ditangani dan diberikan edukasi mengenai alur pemeriksaan dan pengobatan yang ada di poli tersebut," tandasnya.

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved